TEMPO.CO, Jakarta - Dengan harga sekitar US$ 700 (Rp 6,8 juta), BlackBerry 10 diperkirakan akan menyasar segmen pengguna ponsel cerdas "matang" dan para loyalis yang telah menunggu momen peluncurannya sejak penundaan dari tahun lalu.
"BlackBerry memiliki beberapa keberhasilan di pasar Indonesia selama beberapa tahun terakhir karena produk dan model mereka cocok dengan kebutuhan orang Indonesia. Saat ini, kami percaya BlackBerry 10 akan cukup berpengaruh kepada para loyalis ketika lanskap ponsel pintar telah berkembang secara dramatis selama tahun lalu," kata Sudev Bangah, Associate Director dan Kepala Operasi lembaga survei IDC Indonesia, dalam rilis yang diterima Tempo, Selasa, 5 Maret 2013.
Menurut IDC, permintaan untuk ponsel cerdas meningkat, dan sekitar 14 persen dari 60 juta perangkat seluler yang dikapalkan di Indonesia untuk 2013 adalah ponsel pintar. BlackBerry cukup tenang di pasar Indonesia selama tahun lalu, sementara para pesaingnya telah mulai menyebar dan meningkatkan pangsa pasar mereka.
Peluncuran berbagai perangkat Android berharga lebih rendah di pasar juga dinilai memiliki segmentasi pasar berbeda. Saat ini, IDC memperkirakan para loyalis akan menjadi kelompok pertama yang menunggu kehadiran BlackBerry 10 pada 15 Maret. Menurut IDC, sedikit advokasi dibutuhkan agar orang mau berganti perangkat ponsel cerdas.
BlackBerry berupaya untuk kembali mengokohkan posisi mereka di pasar Indonesia. Menurut IDC, berdasarkan acara peluncuran, BlackBerry telah melakukan hal yang baik untuk menciptakan sensasi. Namun, poin pentingnya adalah untuk menindaklanjuti momentum itu di pasar yang telah berkembang secara drastis selama kurun setahun. Simak berita tekno lainnya di sini.
ERWIN Z
Berita lain
Pesawat Tempur Ini Berbahan Kotak Bungkus Telur
Kerugian Akibat Kayu Haram Capai Rp 300 Triliun
Uni Eropa Aktifkan Larangan Impor Kayu Ilegal
Kerugian Akibat Kayu Haram Capai Rp 300 Triliun
Miliarder Danai Pembangkit Listrik Tenaga Tornado