TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan berjanji akan meninjau kembali pembatasan impor bawang putih. Sebab, pembatasan impor hortikultura, termasuk bawang putih, telah menyebabkan harga bawang putih di pasar melonjak hingga menembus Rp 40.000 per kilogram.
Rusman mengatakan pada semester II 2013, pemerintah akan meninjau berapa besar pembatasan impor bawang putih perlu dilakukan. Pasalnya, menurut Rusman, kemampuan produksi dan jumlah petani bawang putih Indonesia sangat terbatas.
"Pada semester dua, kami akan review semua. Toh, suplai (bawang putih nasional) cuma paling banyak 10 persen terhadap kebutuhan. Jadi, kalau dibatasi, yang mau dilindungi siapa?" kata Rusman ketika ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa, 5 Maret 2013.
Rusman mengharapkan harga bawang putih bisa kembali normal setelah Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) sudah ditentukan untuk bawang putih. Rusman mengatakan Kementerian tengah mengkaji kuota impor masing-masing importir agar tetap memenuhi skala keekonomian.
"Pemainnya juga terlalu banyak, dari tahun lalu 70-an importir sekarang ada 131 importir. Kami sangat memperhitungkan supaya importir kalau mengimpor skala ekonominya menguntungkan buat importir," kata Rusman.
Namun, Rusman mengatakan saat ini harga bawang putih sudah mulai turun. Jika pada Februari 2013 harga sempat bergerak di atas Rp 30.000 per kilogram, saat ini sudah ke kisaran Rp 20.000 per kilogram. Ia berharap bawang putih tidak lagi menjadi pendorong inflasi bulan ini. Pada Februari 2013, kenaikan harga bawang putih menyumbang inflasi sebesar 0,12 persen.
"Harapannya di Maret ini inflasi yang sebelumnya dipicu bawang putih, justru akan ditarik ke bawah (oleh bawang putih)," kata Rusman.
BERNADETTE CHRISTINA
Terpopuler
Soekarwo Lantik Bupati Termuda Indonesia
Timwas Century Terima Banyak Informasi dari Anas
Polri: Video Kekerasan Densus 88 Terjadi 2007
Ini Tokoh-tokoh yang Mengilik Anas Soal Century