TEMPO.CO, Laurel - Pertama kali dalam sejarah, permukaan planet Merkurius telah dipetakan sepenuhnya. Pemetaan skala besar ini dirampungkan oleh Messenger, wahana milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), yang mengorbit planet terdekat dengan matahari itu.
Merkurius selama ini tidak mendapat perhatian ilmiah sebesar Mars. Namun, keberhasilan wahana Messenger memetakan permukaan Merkurius mengurangi kesenjangan perhatian tersebut.
Messenger telah mengorbit Merkurius sejak Maret 2011. Nyaris dua tahun kemudian, tepatnya 28 Februari 2013, tim ilmuwan NASA mengumumkan bahwa wahana antariksa itu telah selesai memetakan permukaan Merkurius.
"Kami telah memetakan setiap meter persegi permukaan Merkurius dari orbit," kata Sean Solomon, peneliti utama wahana Messenger dari Laboratorium Fisika Terapan Johns Hopkins University, Kamis, 7 Maret 2013.
Sebelum Messenger, kurang dari separuh permukaan Merkurius telah dipetakan oleh wahana antariksa Mariner 10. Wahana yang juga kepunyaan NASA itu beberapa kali mengitari Merkurius pada 1974 dan 1975.
Messenger adalah wahana pertama yang mengorbit Merkurius. Selain memotret bagian-bagian Merkurius yang tak terlihat, Messenger juga meningkatkan kualitas resolusi peta planet tersebut.
"Ketika memulai misi Messenger, kami tidak tahu apakah separuh muka planet Merkurius seperti yang terlihat pada 1970-an," kata Solomon.
Proses pemetaan sempat diwarnai perdebatan besar di kalangan ilmuwan NASA tentang pentingnya vulkanisme dalam sejarah Merkurius. Namun, Messenger dengan cepat menunjukkan bahwa vulkanisme tidak hanya pernah muncul di masa lalu Merkurius, tetapi juga meluas di permukaannya.
Messenger juga mengungkapkan sejumlah hal yang tidak pernah dilihat sebelumnya di permukaan Merkurius, misalnya, bopeng permukaan. Para ilmuwan menduga deerah yang berupa cekungan ini terbentuk saat material yang mudah menguap perlahan menghilang dari permukaan planet.
Material yang tidak stabil itu terkena suhu dan atmosfer antariksa selama ribuan hingga jutaan tahun hingga akhirnya tergerus. "Meninggalkan banyak daerah berongga di permukaan Merkurius," ujar Solomon.
Messenger--singkatan dari Mercury Surface, Space Environment, Geochemistry, and Ranging--diluncurkan pada 2004. Wahana seharga US$ 446 juta itu sekali mengitari Bumi, dua kali mengitari Venus, dan tiga kali mengitari Merkurius sebelum akhirnya memasuki orbit planet itu pada 2011.
Misi utama Messenger sebenarnya berlangsung hingga Maret 2012. Namun, NASA memperpanjang masa tugasnya satu tahun sampai Maret 2013. Kini, tim sains NASA dalam proyek Messenger berharap dilakukan perpanjangan misi kedua selama dua tahun lagi. Pada saat itu, Messenger bakal kehabisan bahan bakar dan menabrak permukaan Merkurius.
SPACE | MAHARDIKA SATRIA HADI