TEMPO.CO, London - Satu lagi kejutan besar diukir oleh pemain Indonesia di All England Badminton Championship 2013, yang berlokasi di National International Arena, Kota Birmingham. Kali ini dilakukan oleh Lindaweni Fanetri di tunggal putri, Rabu, 6 Maret 2013.
Lindaweni maju ke putaran kedua dengan mengalahkan unggulan ketiga dari Cina, Yihan Wang, yang juga peraih medali perak di Olimpiade 2012 di London. Pada game pertama, Lindaweni terus memimpin dan menang mudah 21-12. Hal itu terwujud berkat determinasinya untuk terus mengembalikan bola-bola sulit dari Yihan.
Namun, di game kedua, pertandingan berjalan alot. Yihan yang pada awal permainan tertekan kemudian bisa bangkit. Pemain Cina itu menyamakan skor 18-18. Namun, akhirnya dengan penempatan bola yang sulit dan pertahanan yang kuat, Linaweni mengunci Yihan yang baru saja menjuarai Jerman terbuka dengan skor 21-19.
Seusai pertandingan, Lindaweni mengungkapkan rahasia kemenangannya. “Berusaha main se-enjoy mungkin dan semaksimal mungkin tanpa terlalu memikirkan poin. Saya berusaha agar dia mengikuti pola permainan saya daripada permainan dia yang panjang dan cepat,” tuturnya.
Kemenangan ini membuat kepercayaan diri Lindaweni meningkat. “Namun tetap saya tidak menganggap enteng lawan berikutnya dan tetap berkonsentrasi untuk pertandingan,” Lindaweni menambahkan.
Sedangkan Yihan mengatakan tidak tampil dalam bentuk permainan terbaiknya. “Saya melakukan banyak kesalahan. Pada game kedua, permainan saya sudah lebih baik lagi. Namun, karena sudah tertinggal jauh, sulit untuk bangkit dan menang.”
Dalam pertandingan sebelumnya, pemain tunggal putra Indonesia Tommy Sugiarto dengan mudah melaju ke babak berikutnya dengan mengalahkan lawannya dari Cina, Luan Gao, 21-14, 21-13. “Saya menerapkan strategi dengan pola yang lambat tapi tetap mengontrol permainan, sehingga membuat lawan menjadi tidak nyaman karena dia terburu-buru, dan akhirnya banyak membuat kesalahan,” ujar Tommy.
Pemain putra Indonesia lainnya, Sonny Dwi Kuncoro, juga melewati babak pertama. Melalui pertarungan sengit, ia mengalahkan pemain Rusia, Vladimir Vilanov, 20-22, 21-17, 21-11.
Unggulan ketujuh ganda campuran dari Indonesia, Muhammad Rijal/Debby Susanto, sempat kesulitan dalam menghadapi Danny Chrisnanta/ Yuyan Neo dari Singapura. Setelah kalah di game pertama, mereka mengalahkan pasangan Singapura tersebut 13-21, 21-17, 21-14. “Pada game pertama, kami mainnya terlalu banyak mengangkat bola sehingga terserang terus. Baru set berikutnya bolanya kami bikin turun sehingga bisa kami atur irama permainannya,” tutur Muhammad.
Di ganda putra, Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan yang menempati unggulan kedelapan mengalahkan pasangan Cina, Biaou Chai/Nan Zhang, 18-21, 22-20, 21-14. “Main masih kurang enak, masih kurang pas, dan banyak bola yang mati sendiri. Namun, di game berikutnya, cari bola naik untuk penempatan bola sehingga hasilnya lebih baik,” ujar Hendra.
Namun, pada partai pertama ini ini cukup banyak pebulu tangkis Indonesia yang langsung tumbang di babak pertama. Di tunggal putra, Dionysius Rumbaka dikalahkan oleh Sourab Verma 21-10, 14-21, 22-24. Kemudian ganda putra Indonesia Alvent Chandra/Markis Kido harus menyerah dari pasangan gado-gado Malaysia-Skotlandia, yakni Bin Tan/Robert Blair dengan skor 21-17, 19-21, 15-21. Selain itu, tunggal putri Indonesia Aprilia Yuswandari menyerah dari unggulan keempat dari Jerman, Juliane Schenk, 19-21, 17- 21.
VISHNU JUWONO (LONDON)
Berita Populer:
Hotma Sitompoel: Semakin Lama Terbuka Kasus Raffi
Begini SMS Antara Yuni Shara dan Polisi Soal Raffi
Menkopolhukam: Pembubaran Densus 88 Berlebihan
Krisdayanti: Yuni Kecewa Atas Tuduhan Itu
Kangen Warteg, Dahlan ke Warmo