TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo “sowan” ke Gubernur DKI Joko Widodo menjelang Kongres Luar Biasa Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Hotel Borobudur, Jakarta, 17 Maret 2013 mendatang. "Gubernur Joko Widodo sebagai pemilik otoritas di Jakarta dan meminta dukungan beliau," kata Roy, di Balaikota, Jakarta, 8 Maret 2013.
Menteri Roy mengatakan dalam pertemuannya dengan Gubernur Jokowi disepakati agar pelaksanaan kongres tidak dalam suasana yang menegangkan. Dia mengatakan, atas masukan Jokowi, kongres harus dilakukan dalam suasana yang cair. "Saya tidak akan bocorkan tapi akan ada suasana budaya yang cantik saat pelaksanaan kongres tersebut," ujarnya.
Roy mengatakan keputusannya menemui Jokowi bukan tanpa alasan jelas. Menurut dia, Jokowi telah berhasil mensukseskan pelaksanaan kongres PSSI ketika digelar di Solo pada 2010. Meski ada riak-riak yang muncul usai kongres, Roy menilai pelaksanaan kongres saat itu cukup mulus.
Roy mengatakan pemerintah harus terlihat dalam pelaksanaan kongres PSSI tersebut. Tapi dia menegaskan tidak akan mengintervensi pelaksanaan kongres. "Jangan mengarahkan, kami hanya menentukan tanggal, menyiapkan tempat, dan setelah itu kami mendorong dari belakang saja," ujarnya.
Ihwal jalannya kongres, Menteri Roy yakin pertemuan itu akan berjalan dengan lancar. Dia mengatakan, 84 dari total 111 pemegang hak suara dalam kongres sudah dipastikan bakal menggunakan suaranya dalam kongres. "Semoga semua berjalan lancar," katanya.
Menteri Roy juga memastikan dua liga yang ada di Indonesia saat ini bakal segera disatukan karena Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI) akan segera dibubarkan. Dia juga memastikan pertandingan melawan Arab Saudi di Gelora Bung Karno pada 23 Maret 2013 bakal diperkuat pemain dari dua liga tersebut. "Pemain terbaik dari dua liga itu, ISL dan IPL, akan ikut bermain," ujarnya.
Gubernur Jokowi mengatakan syarat pelaksanaan kongres agar berhasil adalah suasananya. Dia meminta pelaksanaan kongres itu lebih cair dan lebih bernuansa budaya agar suasananya kondusif untuk penyatuan dualisme kepemimpinan sepak bola nasional. "Artinya, dalam kongres jangan dibangun suasana yang tegang dan serius," ujarnya. Simak berita kisruh PSSI di sini.
DIMAS SIREGAR