TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan akan ada investor dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta swasta untuk pembangunan perkeretaapian di Sumatera Selatan. "Untuk Tanjung Enim-Srengsem, rencana investasi oleh BUMN yaitu PT Bukit Asam Transpacific Railways," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Anggoro Budi Wiryawan, dalam konferensi pers di kantornya, Jumat, 8 Maret 2013.
Pembangunan jalur sepanjang 274 kilometer itu membutuhkan biaya Rp 21 triliun. Saat ini, kata Anggoro, masih dilakukan proses pembebasan tanah. Dengan pembangunan itu, diperkirakan kerata api itu mampu mengangkut barang tambang dengan kapasitas 20 juta ton per tahun
Anggoro mengatakan, pembangunan perkeretaapian dari Pulau Baai, bengkulu hingga Muara Enim, Sumatera Selatan, akan menerima investasi dari investor asal Korea, PT Mandala Resources. Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan tersebut diperkirakan mencapai Rp 30 triliun. Dari lintasan sepanjang 230 kilometer, kata dia, akan dibangun terowongan kereta sejauh 13 kilometer.
"Feasibility studynya sudah, dan trase akan ditetapkan," ucapnya. Kereta yang melintasi jalur tersebut ditargetkan memiliki kapasitas 45 juta ton per tahun. Selain itu, pembangunan perkeretaapian juga rencananya dilakukan di Merapi-Serdang-Patra Tani.
Pembangunan perkeretaapian di wilayah tersebut akan mendapat pendanaan dari PT Priamanaya Djan Internasional. "Kalau dari namanya, bisa ditebak kan itu perusahaan milik siapa," kata Anggoro. KA di lintasan tersebut akan digunakan untuk mengangkut batu bara, dengan kapasitas 2,5 juta ton per tahun pada 2013 dan 5 juta ton per tahun pada 2017.
MARIA YUNIAR