TEMPO.CO, Jakarta - Suasana duka masih menyelimuti kediaman Amrun Idris, 56 tahun, di Jalan Kumbang RT 02 RW 01 Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat. Semua keluarga dan sanak saudara Amrun mengebumikan jenazah Darna Sri Astuti, korban mutilasi, di Tempat Pemakaman Umum Tegal Alur, Sabtu, 9 Maret 2013.
"Dari RSCM langsung kami makamkan," kata Amrun, Sabtu, 9 Maret 2013. Paman Darna dari pihak ayahnya ini mengungkapkan, orang tua Darna di Jambi masih dalam keadaan syok dan sulit menerima anaknya yang meninggal dengan tak wajar.
Amrun menambahkan, Jalaludin dan Yulhana yang merupakan orang tua Darna menyerahkan semuanya kepada proses hukum yang berlaku. Menurut Amrun, di mata keluarga, sosok Darna dikenal mudah bergaul dengan banyak orang. "Dia supel orangnya," kata Amrun.
Sebelum menikah dengan Benget Situmorang, Darna sempat tinggal sekitar empat tahun, 2000-2004, bersama keluarga Amrun dan ikut bekerja dengannya di perusahaan kargo. Namun kemudian Darna memilih pindah dan mencari pekerjaan sendiri.
Informasi seputar kematian Darna diperoleh Amrun pada Kamis malam, 7 Maret 2013, melalui salah seorang keponakannya. Untuk memastikan hal itu, keesokan harinya, Amrun mencoba menanyakannya kepada anggota polisi. "Ternyata benar, korban keponakan saya," Amrun berujar.
Darna merupakan korban mutilasi. Pelaku pembunuhan adalah suaminya, Benget Situmorang, dan pembantunya, Tini. Tubuh Darna ditemukan pada Selasa pagi, 5 Maret 2013, dalam bentuk potongan tubuh yang tercecer di jalan tol arah Cikampek, Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Polisi menjerat pelaku dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana junto Pasal 338.
ADITYA BUDIMAN
Berita Lainnya:
Lima Kapolsek di Kabupaten Tangerang Dimutasi
Agar Rumah Sakit Sepi, Jokowi Minta Warga Giat Olahraga
Music Bank Jakarta, 2PM: Satu-satu, Aku Sayang Ibu
Bupati Tangerang Tolak Kendaraan Dinas Anyar
Ini Perusahaan Malaysia yang Mirip Golden Traders