TEMPO.CO, Surabaya - Nyepi tak berarti sepi bagi kawasan wisata Gunung Bromo. Pada Hari Raya Nyepi, Bromo justru ramai pengunjung. Sebanyak 90 persen kamar hotel di kawasan ini habis dipesan sejak Sabtu akhir pekan lalu.
Ketua Perhimpunan Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia Kabupaten Probolinggo, Digdoyo Djamaludin, mengatakan, penghuni hotel di kawasan Bromo ini sebagian besar merupakan limpahan wisatawan yang akan menuju dan dari Bali. Kamar-kamar di 12 hotel di kawasan Bromo, 90 persen telah disewa. "Banyak kendaraan roda empat dengan pelat DK berseliweran di kawasan Bromo," kata Digdoyo saat dihubungi Tempo, Selasa, 12 Maret 2012.
Yoyo, sapaan Digdoyo, mengatakan, penutupan Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang dan Bandara Ngurah Rai selama Nyepi menjadi berkah bagi pemilik hotel serta restoran di kawasan Bromo. "Banyak limpahan wisatawan dari Bali berkunjung ke Bromo," kata Yoyo.
Banyak pula wisatawan yang seharusnya check out hari ini kemudian memperpanjang sewa kamar mereka hingga besok. Rencananya, mereka baru esok hari berangkat ke Bali. Tidak hanya hotel yang laris, homestay milik warga juga penuh dengan wisatawan.
Yoyo mengatakan, saat Nyepi hari ini, para pemilik usaha jasa seperti penyewaan kuda dan kendaraan jip tetap beroperasi seperti biasa. Hanya kegiatan di ladang pertanian yang jarang terlihat. "Pemadaman listrik juga akan dilakukan pada malam hari ini," kata Yoyo sembari menjelaskan kawasan Bromo tetap gelap meski tidak ada pemadaman listrik.
Kepala Bidang Pengelolaan Wilayah I Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Sarmin, mengatakan, peringatan Nyepi di kawasan Tengger tidak banyak mempengaruhi kunjungan wisatawan di Gunung Bromo. "Pengunjung relatif sama seperti hari-hari biasa," kata Sarmin. Angka kunjungan wisatawan sejak Sabtu akhir pekan lalu rata-rata per hari sekitar seribuan wisatawan.
DAVID PRIYASIDHARTA