TEMPO.CO, Washington — Presiden Amerika Serikat Barack Obama memilih diplomat senior Deborah K. Jones untuk memegang pos duta besar untuk Libya, Rabu waktu setempat. Namun, penempatan diplomat yang sangat piawai dalam urusan Timur Tengah ini harus menunggu persetujuan Kongres.
“Saya sangat bahagia karena individu yang begitu berdedikasi dan kompeten bersedia bergabung untuk melayani rakyat Amerika,” kata Obama. Pengumuman ini dilakukan sebelum Obama bertemu Perdana Menteri Libya, Ali Zeidan, di Washington.
Jones bukanlah nama baru dalam diplomasi Negeri Abang Sam di Timur Tengah. Ia pernah menjabat sebagai duta besar untuk Kuwait pada 2008-2011. Sebelumnya Jones pernah menjabat sebagai konsulat AS di Turki, Uni Emirat Arab, Ethiopia, dan Suriah.
Wendy Chamberlin, yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Pakistan, mengatakan Jones cocok untuk menggantikan mendiang Christopher Stevens. “Dia sangat bersemangat dan karismatik,” ujar Chamberlin. “Selain mudah bergaul dengan masyarakat Arab, dia juga dikenal sebagai sosok yang bersahabat.”
Posisi duta besar di Libya lowong setelah Stevens bersama tiga stafnya tewas dalam serangan di Benghazi tahun lalu. Stevens menjadi Duta Besar Amerika Serikat pertama yang tewas terbunuh dalam dua dekade terakhir. Hingga kini anggota Partai Republik di Kongres terus menekan pemerintahan Obama untuk bertanggung jawab atas insiden tersebut.
WALL STREET JOURNAL | SITA PLANASARI AQUADINI