Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PSM Sebut Kongres Luar Biasa PSSI Membingungkan

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin (kedua dari kiri) diapit (dari kiri) Anggota Komite Eksekutif PSSI, Tonny Apriliani, La Nyalla Matalitti, Roberto Rouw dan Direktur PT Liga Indonesia, Syahril Taher ketika hadir di kantor Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia, Jakarta, Jumat (22/2). TEMPO/Seto Wardhana
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin (kedua dari kiri) diapit (dari kiri) Anggota Komite Eksekutif PSSI, Tonny Apriliani, La Nyalla Matalitti, Roberto Rouw dan Direktur PT Liga Indonesia, Syahril Taher ketika hadir di kantor Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia, Jakarta, Jumat (22/2). TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO.CO, Makassar - Persatuan Sepak Bola Makassar (PSM) menyebut Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Hotel Borobudur, Jakarta, 17 Maret, membingungkan. Tidak diundangnya manajemen resmi Pasukan Ramang menjadi indikatornya. Ironisnya, undangan malah ditujukan kepada pengurus lama. "Ini membingungkan. Yang diundang, institusi atau person?" tutur Chief Executive Officer PT Pagolona Sulawesi Mandiri, Rully Habibie, Minggu, 17 Maret 2013.

Logikanya, Rully melanjutkan, kongres merupakan forum legal yang mempertemukan semua manajemen klub dan pengurus provinsi cabang olahraga yang sah. Kehadiran perwakilan manajemen penting lantaran yang dibahas menyangkut nasib sepak bola Indonesia, termasuk klub itu sendiri. Sedangkan, panitia menyebutkan, undangan mengacu surat keputusan yang ditandatangani Ketua Umum PSSI Djohar A. Husin tertanggal 8 Maret lalu. Rujukannya, 100 voters diambil dari peserta Kongres PSSI di Solo.

Rully menilai proses verifikasi peserta dengan mengambil acuan kongres Solo, tidaklah rasional. Menurut dia, orang alias individu dalam sebuah organisasi kerap berganti. Makanya, secara logika, patokannya harus pada institusi. "Gimana coba kalau yang datang di kongres dulu sudah meninggal?" tutur dia. Meski begitu, dia berharap kongres bisa berjalan lancar dan baik demi kemajuan sepak bola Indonesia.

Kongres, kata dia, pun diminta agar tidak dicampuradukkan dengan urusan politik. Diperingatkan Rully, maksud kongres guna mencari solusi atas kisruh sepak bola Nusantara. Terdapat beberapa poin penting yang dibahas, yakni unifikasi liga, perubahan status dan pengembalian anggota Exco, penentuan tempat dan tanggal kongres tahunan, serta pembubaran KPSI. Enggan dibahas Rully terkait dengan isu ancaman sanksi degradasi bagi tim Juku Eja bila terjadi penyatuan liga. "Tujuan kongres cari solusi. Nanti dibicarakan dan akan diributkan lagi," katanya.

Ketua Divisi Humas PSSI, Yuslan Kisrah, mengakui adanya protes dari sejumlah pihak terkait dengan undangan bagi voters. Pihaknya dilematis lantaran petunjuk FIFA menginginkan adanya rekonsiliasi dengan menghadirkan pemegang hak suara di kongres Solo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bila hal itu tidak dilaksanakan sanksi berat menanti sepak bola Indonesia. "PSSI pun awalnya berharap voters kepengurusan berjalan sesuai statuta FIFA dan PSSI," ujarnya singkat. Dia berharap agar kongres bisa menghasilkan solusi terbaik atas kisruh sepak bola negeri ini.

Sehari sebelum kongres, tepatnya saat proses registrasi, ketegangan sempat terjadi. Kala itu, utusan pengurus provinsi Sulawesi Selatan, Samsul dan Japri, ngotot masuk dan menggebrak meja panitia setelah mengetahui namanya tidak tercantum dalam peserta kongres. Panitia berdalih, dalam daftar undangan, perwakilan Sulsel diisi oleh Kadir Halid. Sedangkan versi Samsul cs, kepengurusan Kadir sudah dibekukan.

Bahkan, Djohar sendiri yang mengukuhkan kubunya, yang diketuai oleh Abadi Sirajuddin. Adapun Abadi, meski tidak mewakili pengurus provinsi, namanya tetap berada di daftar voters lantaran mewakili manajemen PSM, yang sempat dipertanyakan Rully.

TRI YARI KURNIAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Sejumlah pemuda menyalakan lilin dan membentangkan poster saat menggelar
Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.


Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Logo PSSI.
Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930


Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (tengah) didampingi Wakil Ketua Iwan Budianto (kanan) dan Sekjen Yunus Nusi tiba untuk dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 13 Oktober 2022. Komnas HAM meminta keterangan PSSI dan pihak penyelenggara siaran pertandingan Arema melawan Persebaya 1 Oktober 2022 untuk proses pemantauan dan penyelidikan atas kasus tragedi kemanusiaan Stadion Kanjuruhan Malang. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan


Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.


HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan disela pelaksanaan Piala Menpora mengunjungi Balai Persis meletakan karangan bunga HUT Ke-91 PSSI, di tugu Soeratin di Balai Persis Solo, Senin (19/4/2021) (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.


Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Nurdin Halid. TEMPO/Subekti
Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.


PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.


PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.


FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

12 April 2019

Logo PSSI. (pssi.org)
FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).


Andik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang

24 November 2018

Pemain Timnas Indonesia Andik Vermansah (tengah) dihadang dua pemain Brunie dalam pertandingan final Piala Hassanal Bolkiah di Bandar Seri Begawan, Brunei, Juma (9/3). REUTERS/Ahim Rani
Andik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang

Pemain sayap kawakan, Andik Vermansah, mengatakan persiapan timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018 sangat minim sekali.