TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia mengincar posisi sebagai anggota dewan dalam International Civic Aviation Organization (ICAO) pada pemilihan yang akan digelar September 2013 mendatang. Lobi untuk mencari dukungan telah dimulai sejak sidang Worldwide Air Transport Conference yang berlangsung di Montreal, Kanada, 18-22 Maret 2013.
"Kami sudah melakukan pertemuan dengan suatu negara atau kumpulan beberapa negara. Kami saling dukung. Umumnya hampir semua positif mendukung, terutama dari Afrika dan Amerika Latin," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono dalam video conference dengan wartawan di Jakarta, Kamis, 21 Maret 2013.
Indonesia pernah menjadi anggota dewan ICAO pada periode 1961-2001. Bambang mengatakan Indonesia ingin kembali aktif menjadi anggota dewan. Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, mengatakan ada beberapa manfaat yang didapat Indonesia jika menjadi anggota dewan. Indonesia, kata Bambang, bisa terlibat aktif dalam pembahasan mengenai isu penerbangan internasional. "Indonesia juga bisa turut serta dalam pengambilan keputusan yang mengikat seluruh anggota organisasi," katanya, hari ini.
Dewan ICAO terbagi menjadi tiga kategori dengan total anggota 36 orang. Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan kategori pertama anggota dewan terdiri dari 11 negara maju dalam dunia penerbangan yang terlibat dalam pendirian ICAO. Negara-negara ini misalnya Amerika Serikat, Cina, Kanada, dan Rusia.
Kategori kedua, kata Bambang, merupakan negara-negara yang memberikan kontribusi besar dalam industri penerbangan dunia. Kategori kedua terdiri dari 12 anggota. Negara yang termasuk di situ antara lain adalah Singapura dan India.
"Indonesia akan bersaing di kategori ketiga yang terdiri dari 13 negara," kata Bambang. Selain lobi-lobi, kata Bambang, Indonesia juga berusaha memperlihatkan kemajuan industri penerbangan Indonesia. "Kita tidak ingin maju tanpa kapasitas, strategi tentu ada," katanya.
Wamen mengatakan belum terlihat pesaing Indonesia untuk menjadi anggota dewan pada kategori 3 karena pergerakan peserta masih sangat aktif. Apalagi, banyak negara ingin mencalonkan diri.
Delegasi Indonesia dalam sidang ICAO menjalin lobi dengan beberapa negara seperti Nigeria, Burkina Faso, Afrika Selatan, Maroko, Mesir, dan Arab Saudi. Indonesia juga mengadakan pertemuan dengan asosiasi penerbangan seperti Africa Civic Aviation Conference (AFCAC) dan Latin America Civic Aviation Conference (LACAC) untuk mencari dukungan.
ANANDA TERESIA
Berita Terpopuler:
Mengapa Ibas Laporkan Yulianis ke Polisi
Ramai-ramai Patok 'Kebun Binatang' Djoko Susilo
Enam Pernyataan Soal Ibas dan Yulianis
Sakit Hati, Tersangka D Bunuh Bos Servis Komputer
Jokowi Tak Persoalkan Hengkangnya 90 Perusahaan
Pengganti Pramono Edhie di Tangan Presiden