TEMPO.CO, Surabaya - Harga bawang putih belakangan ini semakin tak menentu. Ketika pagi, harga bawang pada kisaran Rp 19 ribu per kilogram. Menjelang siang, harga melonjak menjadi Rp 22 ribu per kilogram. Seorang importir sekaligus distributor bawang putih di Surabaya, Awat, mengatakan harga yang berfluktuatif merupakan hal wajar di tengah kelangkaan komoditas tersebut. "Ah, sudah biasa itu naik turun," kata Awat kepada Tempo, Jumat, 22 Maret 2013.
Namun, Awat enggan menjelaskan secara gamblang soal harga bawang yang berfluktuatif dalam satu hari. Seperti Kamis lalu, awalnya Awat membanderol harga bawang Rp 15 ribu per kilogram. Setelah itu naik-turun.
Kendati harga tak menentu, toko milik Awat ramai dikunjungi pedagang bawang. Setiap tiga bulan sekali, kata Awat, dirinya mendapat jatah kuota impor dari Kementerian Pertanian sebanyak 1.100 ton bawang.
Jumlah ini mungkin tak fantastis. Kabarnya, ada importir besar bawang di sana. Satu nama yang kerap disebut-sebut adalah Akok. Namun, Awat menampik jika dia menerima pasokan dari Akok. Dia mengaku mengenal sosok Akok sebatas sesama anggota organisasi importir bawang.
Selain Akok, Awat juga mengenal baik Piko alias Nyoto Setiadi. Sayangnya, Awat enggan bercerita sepak terjang dua importir tersebut. Awat menegaskan, dia hanya importir skala kecil, berbeda dengan Akok dan Piko.
Dia sepakat jika pemerintah membatasi jumlah importir bawang. Dengan begitu, praktik kartel yang belakangan berhembus kencang bisa diantisipasi. "Biar rakyat enggak beli bawang mahal-mahal. Saya ini setuju saja importir dibatasi. Masalah usaha saya mati, itu biasa dalam bisnis," ujarnya seraya memberi sebotol air mineral kepada Tempo.
Lonjakan harga di tingkat distributor memang berdampak pada kenaikan harga di tingkat pengecer bawang. Pedagang bawang di Pasar Keputran, Lina, menuturkan harga bawang jenis sinco yang ia jual naik lagi menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Lina membenarkan ketika pagi harga bawang dari Awat masih kisaran Rp 19 ribu. Menjelang siang, Awat menaikkan harga menjadi Rp 22 ribu per kilogram. Untuk bawang putih jenis katting, ia harus menebus ke Awat senilai Rp 35 ribu per kilogram.
Hari Kamis lalu, kata Lina, bawang putih jenis katting sempat menukik turun hingga Rp 28 ribu per kilogram. "Sekarang yang katting dijual Rp 40 ribu per kilo. Kalau naik terus turun, saya juga dirugikan," kata Lina.
DIANANTA P. SUMEDI
Berita terpopuler lainnya:
Mengapa Ibas Laporkan Yulianis ke Polisi
Enam Pernyataan Soal Ibas dan Yulianis
Ibas Siap Diperiksa, Ini Jawaban KPK
Daftar Pasal Kontroversial di Rancangan KUHP
Rahasia Model Brasil Langsing Usai Melahirkan