TEMPO.CO, Jakarta - Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Nurul Aini mengatakan kemajuan teknologi memang punya pengaruh pada meningkatnya kriminalitas. Melalui dunia maya, kejahatan yang terjadi berlangsung lebih cepat dengan modus yang semakin beragam.
"Ini fenomena risiko teknologi. Konsekuensinya: semua serba cepat terjadi, termasuk kejahatan," kata dia kepada Tempo, Selasa 19 Maret 2013.
Menurut Nurul, selama ini kemajuan teknologi selalu dianggap sebagai sesuatu yang positif. Padahal seharusnya khalayak yang melek teknologi juga harus diimbangi dengan melek pendidikan atau kesadaran akan risiko dari penggunaan teknologi tersebut. "Tapi orang sering abai akan risiko teknologi itu, jadi tidak waspada," kata dia.
Remaja, kata Nurul, saat ini merupakan kelompok masyarakat yang paling banyak bersentuhan dengan kemajuan teknologi khususnya internet. Merekalah pengguna jejaring sosial media seperti Facebook dan Twitter paling aktif dan paling banyak. Melalui dunia maya, remaja mencari eksistensi diri dengan mencari teman sebanyak-banyaknya, tanpa seleksi lagi.
"Kondisi masyarakat sosial juga berubah. Ini membuat para remaja lebih senang bergaul di dunia maya tanpa melihat risikonya," kata dia.
Risiko pergaulan sosial di dunia maya ini, kata Nurul, makin besar karena kalangan remaja terkadang tidak melihat efek negatif dari lingkungan baru mereka di internet. Mereka tidak sadar ada banyak pihak-pihak yang menggunakan teknologi untuk melancarkan niat jahat mereka.
"Apalagi saat ini tidak banyak ada pendidikan soal risiko teknologi bagi anak-anak ini. Akibatnya mereka membuka informasi pribadi di internet dan tidak bisa membentengi diri," ujar pengajar mata kuliah "Kritik Sosial Teknologi" di FISIP UGM ini.
Sebelumnya, seorang remaja putri berinisial NR yang tinggal di Jakarta Timur, menjadi korban perkosaan sekelompok remaja pria. Salah seorang dari pelakunya merupakan teman baru yang dikenalnya melalui jejaring sosial (Facebook).
MUNAWWAROH
Berita Terpopuler:
Kondisi Korban Tembak Terduga Kopassus Mengerikan
Terduga Kopassus Penyerang LP Sleman Rebut CCTV
4 Tahanan Sleman Dieksekusi di Depan Napi Lain
Asrama Mahasiswa NTT di Yogya Ditinggal Penghuni
TNI AD: Penyerang LP Sleman Belum Tentu Kopassus