TEMPO.CO, Jakarta - Penipuan lewat internet banyak terjadi melalui situs jejaring sosial diantaranya melalui twoo atau Facebook. Salah satu korban penipuan melalui jejaring sosial ini adalah seorang perempuan berusia 44 tahun, sebut saja Asih. Akibat penipuan dengan modus dipacari dan dijanjikan dinikahi, Asih mengalami kerugian sekitar Rp 1,2 miliar.
Kasus penipuan ini terungkap saat korban melapor ke polisi dan ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, pertengahan tahun lalu. Berdasarkan pengakuan Asih, perkenalannya dengan pria asing kelahiran Nigeria bernama Jhonson Sina berawal dari jejaring sosial twoo (sebuah situs media sosial serupa Facebook). Dia mulai mengenal Jhonson pada akhir Juni 2012. Pertemanan pun terus berlanjut dan mereka menjalin asmara hingga September.
"Si korban bahkan sudah dilamar. Keluarga Asih sudah kenal dengan pihak pria karena Jhonson sudah sering datang ke rumah korban," kata Kepala Unit III Reserse Mobile, Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, kepada Tempo, Jumat, 22 Maret 2013.
Suatu ketika, Jhonson menawari Asih menggandakan uang dolar. Sehari-hari, perempuan ini memang bekerja di sebuah money changer. Asih tertarik karena --selain sudah percaya pada Jhonson yang akan menjadi suaminya-- Jhonson menjanjikan keuntungan yang cukup lumayan yaitu sekitar 30 persen.
Pada 26 September 2012, Jhonson menjemput Asih di rumahnya di Jakarta Utara. Asih telah menyiapkan uang US$ 100 ribu (atau sekitar Rp 1 miliar) untuk digandakan. Mereka naik taksi menuju Mall Lippo Karawaci, Tangerang, untuk menemui seorang teman Jhonson bernama Anderson. Anderson inilah yang disebut Jhonson akan mengecek uang dolar milik Asih di sebuah lab di Tangerang dan menggandakan uang tersebut.
Sebelumnya, Asih juga telah memberikan dana sebesar Rp 250 juta untuk proses penggandaan uang tersebut. "Jhonson mengaku perlu memastikan uang itu tidak rusak pada saat dicuci dengan cairan khusus. Cairan itu bisa membuat kertas putih menjadi uang baru," kata Kepala Unit III Resmob, Jerry Raimond yang menangani langsung kasus ini.
Di tengah pertemuan, karena sudah memasuki waktunya sholat Ashar, Asih pamit pada Jhonson dan Anderson untuk pergi ke mushola untuk menunaikan salat. Setelah usai salat, calon suaminya menghilang. Anderson dan uang US$ 100 ribu milik Asih juga raib. Telepon genggam Jhonson mendadak mati. Pendeknya, dia lenyap bak ditelan bumi.
Ketika ditemui Tempo, Asih enggan menceritakan kasus penipuan yang menimpanya. Dia hanya berpesan agar semua orang yang berkenalan dengan orang baru melalui internet harus waspada. "Intinya harus hati-hati dengan orang yang baru pertama dikenal," kata perempuan berjilbab itu dengan suara perlahan.
MUNAWWAROH
Berita Terpopuler:
Kondisi Korban Tembak Terduga Kopassus Mengerikan
Terduga Kopassus Penyerang LP Sleman Rebut CCTV
4 Tahanan Sleman Dieksekusi di Depan Napi Lain
Asrama Mahasiswa NTT di Yogya Ditinggal Penghuni
TNI AD: Penyerang LP Sleman Belum Tentu Kopassus