TEMPO.CO, Makassar - Manajemen PT Pagolona Sulawesi Mandiri (PSM) mempertanyakan status laga PSM Makassar melawan Persema, Malang, yang diagendakan Rabu, 27 Maret 2013, di Stadion Andi Mattalatta, Makassar.
PSM mengajukan protes dan keberatan kepada PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) atas pengunduran jadwal pertandingan yang diajukan Persema. "Kami pertanyakan kejelasan status (laga) sekaligus menyatakan keberatan atas pengajuan pengunduran waktu," kata Chief Executive Officer PT PSM, Rully Habibie, Selasa, 26 Maret 2013.
Menurut Rully, pengunduran jadwal secara mendadak yang diajukan Persema sangat merugikan PSM. Sebab, mereka telah melakukan semua persiapan. Bahkan, tiket sudah dicetak sebanyak 10.500 lembar. Sepatutnya, semua klub yang terlibat, termasuk penyelenggara kompetisi, bersikap profesional.
Sebelumnya, Manajer Persema Malang, Patrick Theo Tarigan, mengatakan pihaknya sudah melayangkan surat pengunduran jadwal pertandingan kepada PT LPIS. Yang pasti, skuadnya tidak bakal datang ke Makassar bila penundaan laga tidak dikabulkan.
Patrick mengaku kecewa terhadap hasil Kongres Luar Biasa PSSI pada 17 Maret lalu. Kongres itu memutuskan Persema dan sejumlah klub lain tidak diloloskan ke liga utama karena terjadi dualisme kepengurusan.
Chief Executive Officer PT Liga Prima Indonesia Sportindo, Widjajanto, menyebutkan, permintaan Persema untuk mengundurkan jadwal pertandingan melawan PSM Makassar tidak bisa diterima. "Pengunduran jadwal pertandingan tidak bisa sepihak. Harus disepakati kedua belah pihak. Laporan departemen kompetisi pun menolak pengunduran jadwal pertandingan itu," kata Widjajanto.
Mengacu pada regulasi, idealnya permohonan pengunduran jadwal mesti dilakukan lima hari sebelum pertandingan digelar. Sedangkan pemberitahuan resmi pengunduran jadwal dari Persema baru diajukan dua hari sebelum laga digelar. "Kalau begini, PSM dinyatakan menang WO dengan skor 3-0," ucapnya.
TRI YARI KURNIAWAN