TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun pada tahun ini. Diperkirakan obligasi tersebut akan diterbitkan pada kuartal II. "Selain itu kami juga ada rencana untuk right issue untuk mencari pendanaan," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar dalam paparan publik kinerja perseroan, Rabu, 27 Maret 2013.
Menurut Emir, untuk right issue perseroan akan mengoptimalkan persetujuan pemegang saham yang mengizinkan perusahaan melepas sahamnya ke publik hingga sebanyak 40 persen. "Saat ini baru kami lepas 30 persen, jadi ada sisa 10 persen yang bisa dimanfaatkan," kata dia.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia, Handrito Hardjono, menambahkan, tujuan penerbitan obligasi serta right issue untuk menyokong rencana perusahaan menambah armada pesawat baru hingga 2015 mendatang. "Mayoritas memang untuk membeli pesawat," ujarnya.
Meski perseroan mencetak laba dan pendapatan yang signifikan, tahun ini perseroan belum berencana untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham. Handrito memaparkan, tahun ini perseroan masih terikat perjanjian dengan para kreditur untuk mencicil pembayaran utang terlebih dahulu. “Sehingga jika dihitung secara teknis, jumlah yang dibagikan kepada para pemegang saham jika memang menginginkan dividen akan sangat kecil."
GUSTIDHA BUDIARTIE