TEMPO.CO, Padang - PT Angkasa Pura II mengakui pesawat Sriwijaya Air tergelincir di Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat, kemarin. "Memang dari Medan sudah bermasalah, kapten pilot disebut-sebut sakit perut," kata Kepala Divisi Administrasi dan Komersial Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau, Sumantri, di kantornya, Kamis, 28 Maret 2013.
Ia menjelaskan, pesawat dengan rute Medan-Padang-Jakarta itu mengalami insiden sekitar pukul 18.30 pada Rabu, 27 Maret 2013. Sumantri mengungkapkan pesawat hampir menabrak garbarata di Bandara Internasional Minangkabau.
Sumantri pun menuturkan insiden berawal ketika pesawat hendak berputar di ujung landasan. Seharusnya, kata dia, jika pesawat akan berputar ke kiri, pilot harus sedikit membelokkan pesawat ke kanan terlebih dahulu. "Tapi ini enggak, langsung belok dia," ucapnya.
Akibat kejadian tersebut, pesawat menabrak lampu-lampu di landasan pacu. Kejadian tersebut sempat mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau. Sumantri mengatakan hingga saat ini pesawat belum dievakuasi karena ada kesulitan teknis di lapangan. "Roda kanan dan mesin miring ke kanan," ujar Sumantri.
Menurut Sumantri, hari ini akan dilakukan rapat untuk membahas insiden tersebut bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Sampai saat ini, manajemen Sriwijaya Air belum bisa dihubungi untuk dimintai keterangannya.
MARIA YUNIAR