TEMPO.CO, Jakarta- Selain dikenal dengan cokelat dan pisau lipatnya, Swiss tersohor dengan produk jam tangannya. Masyarakat Indonesia, terutama kelas atas, juga gandrung arloji mewah dari negara ini.
Fabrice Dangeli, Direktur Pemasaran Corum, salah satu produsen jam tangan mewah asal Swiss, menyebutkan bahwa pasar jam mewah Swiss di Indonesia mencapai US$ 200 juta per tahun, atau sekitar Rp 1,94 triliun. Beberapa merk yang dikenal antara lain Swatch, Richemont, Rolex, dan Chopard.
"Kami yakin akan potensi Indonesia ke depannya, karena pertumbuhan kelompok super rich di sini," ujarnya ketika berbicara dalam Mobiliari Global Luxury Conference kemarin, Rabu, 27 Maret 2013 di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan.
Dangeli juga memaparkan karakteristik pembeli arloji mewah Swiss di Indonesia. Di Indonesia, 70 persen pembeli arloji mewah adalah pria dan sisanya adalah wanita. "Karena pria fokusnya hanya membeli jam, tidak perlu membeli perhiasan seperti wanita," katanya.
Rata-rata usia pembeli jam mewah adalah pada kisaran 40 tahunan yang telah berkeluarga, dengan pemasukkan yang mapan. "Studi kami juga menunjukkan bahwa 33,1 persen pembelian jam tangan mewah dilakukan secara impulsif dan 66,9 persen secara terencana," katanya.
Lebih lanjut Dangeli menambahkan bahwa dari segi jumlah, secara global arloji asal Swiss hanya memiliki pangsa pasar 2,8 persen dari negara lainnya. "Namun secara nilai, persentasenya mencapai 54 persen," ujarnya.Besarnya nilai arloji mewah asal Swiss menurut Dangeli disebabkan pendekatan industri yang diterapkan Swiss berbeda dengan negara lain, terutama Cina yang memiliki pangsa pasar dunia sebesar 97,4 persen dari segi jumlah.
"Karena kami menekankan kualitas dibandingkan kuantitas," ujarnya. Ia mencontohkan salah satu seri jam tangan mewah Golden Brige dari Corum yang proses pengerjaan satu unitnya bisa mencapai seminggu, karena proses pengukiran dan pemasangan bagian-bagian yang dilakukan secara manual.
Karena itu, ujar Dengali, rata-rata harga satu unit jam tangan asal Swiss bisa mencapai US$ 600, jauh di atas jam tangan asal Cina yang sebesar US$ 7.
RATNANING ASIH