TEMPO.CO, Sleman - Gerombolan penyerang Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman diperkirakan menggunakan 13 senjata api laras panjang dan satu senjata api laras pendek. Selongsong peluru yang ditemukan sebanyak 31 buah dan proyektil sebanyak 20 buah. "Pelaku ini bukan orang biasa," kata Komisaris Besar Kris Erlangga, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad, 31 Maret 2013.
Namun, uji balistik masih dilakukan untuk mengetahui jenis senjata yang digunakan. Proyektil yang ditemukan berkaliber 7,62 milimeter. Sedangkan panjangnya, menurut sumber di kepolisian, sepanjang 25 milimeter.
Menurut keterangan para saksi, kata dia, para pelaku penyerangan semuanya bersenjata. Selain untuk menembak empat tahanan tersangka penganiayaan Sersan Kepala Heru Santoso, anggota Den Intel Kodam IV/Diponegoro, mereka mengintimidasi sipir dan narapidana.
Identifikasi pelaku penyerangan terus dilakukan. Ciri-ciri pelaku, jenis peluru, dan lain-lain masih ditelusuri untuk menemukan titik terang penyerangan LP itu.
Pelaku penyerangan itu mengindikasikan orang atau sekelompok orang yang mempunyai akses senjata. Kelompok itu bisa jadi tentara, polisi, maupun kelompok lain. Akan tetapi, penyerangan harus melihat motifnya.
Apa ada benang merah dengan kejadian di Hugo's 19 Maret 2013? Menurut Kris, penyerangan itu pasti ada target. Namun, ia enggan menyebutkan benang merah (hubungan) antara kejadian di Hugo's dan penyerangan LP.
Para penyerang menerobos masuk ke dalam LP dan mengeksekusi empat tahanan titipan. Empat tahanan itu Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, Yohanes Juan Manbait, Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi, dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi, 33. Mereka merupakan pelaku penganiayaan hingga menewaskan anggota TNI AD, Sersan Satu Santoso, di Hugo's Cafe.
MUH SYAIFULLAH
EDISI KHUSUS Tempo: Guru Spiritual Seleb
Baca juga:
Sketsa Wajah Penyerang LP Cebongan Segera Disebar
Komisi I: Penyerangan Cebongan Hampir Sempurna
SBY Jadi Ketua Umum, Loyalis Anas Melemah
Topik Terhangat: Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas