TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Kepolisian, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, mengatakan polisi masih terus mengusut kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Menurut Boy, lembaganya menduga ada keterlibatan orang sipil dalam kasus itu.
Namun, Boy tidak dapat memastikannya karena tim penyidik Badan Reserse Kriminal belum mendapat hasil pengusutan kasus tersebut. "Ya, mungkin saja demikian," kata Boy di kantornya, Senin, 1 April 2013. "Tetapi kami belum sampai pada suatu kesimpulan. Kami belum bisa simpulkan siapa-siapa yang menjadi tersangka karena proses penyelidikannya yang masih berjalan," kata dia.
Pada Sabtu dinihari, 23 Maret 2013, belasan orang menggerebek LP Cebongan dengan menggunakan senjata laras panjang, pistol, dan granat. Penyerang menembak mati empat tahanan titipan Kepolisian Daerah Yogyakarta. Keempatnya adalah tersangka pembunuhan anggota Komando Pasukan Khusus, Sersan Satu Santoso, hingga tewas di Hugo's Cafe, Jalan Adisutjipto Km 8,5 Maguwoharjo, Sleman, pada Selasa, 19 Maret 2013.
Selepas insiden ini, penyidik telah memeriksa 45 saksi, baik narapidana maupun sipir penjara. Ditemukan juga 31 selongsong peluru berkaliber 7,62 dan 20 proyektil. Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo membenarkan indikasi keterlibatan personel TNI dalam insiden tersebut. Dia pun telah membentuk tim investigasi (baca juga: KSAD Benarkan Pesanan Peluru 7,62 Milimeter ke Pindad).
Boy yang dikonfirmasi enggan mengomentari indikasi keterlibatan TNI dalam kasus tersebut. "Kami hanya menyampaikan apa yang kami kerjakan, seperti menginvestigasi, uji labfor, dan memeriksa saksi-saksi. Sampai sekarang masih berjalan," kata Boy.
Dia juga membenarkan kabar bahwa penyidik telah memperoleh gambaran wajah dari beberapa pelaku berdasarkan keterangan saksi. Namun, kata dia, penyidik belum tuntas membuat sketsa wajah dari pelaku tersebut. "Mudah-mudahan bisa secepatnya sketsa itu dibuat." Cek juga info seputar penyerangan LP Cebongan di sini.
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita Terpopuler:
Kasus Cebongan, Ketika Detektif Dunia Maya Beraksi
Kronologi Idjon Djambi Perlu Dikonfrontasikan
Dua Kejanggalan dalam Kecelakaan Camry Maut
Sketsa Wajah Penyerang LP Cebongan Segera Disebar
Fitra Sebut Petinggi Polri Terima Rp 11,5 Miliar