TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank Mandiri memutuskan mengangkat Direktur Mikro dan Retail Banking Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin sebagai Direktur Utama. Meski lama mengurus bisnis mikro, Budi Gunadi meyakinkan di bawah kepemimpinannya, Bank Mandiri tak akan berubah fokus. "Fokus tak berubah hingga 2014. Secara strategis kami fokus pada wholesale transaction, retail payment, dan retail loan," ucap Budi usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di kantor Bank Mandiri, Selasa, 2 April 2013.
Budi Gunadi Sadikin masih akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Bank Indonesia sebelum resmi menjabat sebagai direktur utama bank dengan aset terbesar di Indonesia itu. Budi akan menjabat hingga 2016.
Ia menjelaskan, fokus Bank Mandiri adalah menjadi tiga besar bank dengan market capital terbesar di ASEAN. Ekspansi ke tiga sektor tersebut diyakini Bank Mandiri bisa membawa bank tersebut semakin menguntungkan dan semakin hemat dalam penggunaan modal. "Generate profit tanpa menggerus modal kami," ucapnya.
Budi mengungkapkan sejak 2011 pihaknya sudah menyadari perlunya menggeser ekspansi ke segmen retail. Atas dasar itulah mengapa dua fokus Bank Mandiri berada di retail dan hanya satu ke wholesale. "Nantinya lebih banyak ke penggalangan dana wholesale dan retail, kredit hanya di retail," ujarnya. Risiko di segmen retail juga diakuinya lebih ringan dibanding segmen lainnya.
Hingga kini, market capital Bank Mandiri diklaim mencapai Rp 225 triliun. Angka tersebut harusnya dicapai pada 2014. Namun kenyataannya Bank Mandiri mampu meraihnya di tahun ini. Dengan pencapaian ini, Bank Mandiri mengklaim dirinya berada di posisi 6 ASEAN. "Harus menyusul bank besar di Indonesia, Malaysia, dan Singapura," ujarnya.
Anak-anak usaha besar Bank Mandiri juga diharapkan bisa berkontribusi pada peningkatan market capital Bank Mandiri. Budi memperhitungkan, market capital AXA Mandiri saja diperkirakan sudah mendekati Rp 30 triliun. Belum lagi jika ditambah dengan Bank Syariah Mandiri jika jadi IPO. "Anak usaha sudah banyak yang bisa berkontribusi ke market capital," ucapnya.
Adapun terkait pengembangan bisnis di luar negeri, Budi menyampaikan pihaknya akan terus berusaha. "Kami hanya ingin treatment-nya sama, resiprokal. Kami percaya Masyarakat Ekonomi ASEAN menjunjung kesetaraan dalam segala hal, termasuk akses industri finansial," ujarnya.
MARTHA THERTINA
Berita terpopuler lainnya:
'Postingan Idjon Djanbi Tak Bisa Dipertanggungjawabkan'
Misteri Selongsong Peluru di Cebongan
Pati, Kota Seribu Paranormal
Bambang Pamungkas Pensiun dari Timnas Indonesia