TEMPO.CO, Jakarta - PT. Holcim Indonesia Tbk (SMCM) mencatatkan laba bersih Rp 1,3 triliun di tahun 2012. Angka itu meningkat sebanyak 27 persen dari tahun lalu. "Kami senang karena mampu meningkatkan nilai bagi pemegang saham," ujar Presiden Direktur PT. Holcim Indonesia Tbk Eamon Ginley dalam paparan publik di hotel Gran Melia, Selasa, 2 April 2013.
Laba bersih perseroan meningkat seiring dengan bertumbuhnya volume penjualan yang menjadi faktor penting peningkatan pendapatan. Di tahun 2012 volume penjualan meningkat sebesar 20 persen menjadi Rp 9 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 7,5 triliun.
Corporate Secretary PT. Holcim Indonesia Tbk Jannus Hutapea di tempat yang sama menambahkan terdapat tiga penyumbang terbesar yakni meningkatnya volume penjualan di pasar domestik 14,7 persen atau 8,6 juta ton, penjualan beton meningkat hingga 5,2 persen atau 1398 m3, dan agregat meningkat 0,9 persen.
"Sementara biaya penjualan naik 21,5 persen karena kita harus impor klinker. Tapi biaya operasi juga bisa dikurangi dengan efisiensi logistik," kata Jannus. Peningkatan pendapat juga turut didorong dari naiknya harga semen di tahun lalu.
Untuk menambah kapasitas produksi, Holcim berencana untuk membangun pabrik Tuban 2 dengan tambahan kapasitas 1,7 juta ton. Pabrik yang akan mulai beroperasi di tahun 2015 akan menambahkan kapasitas produksi total sebesar menjadi 12,5 juta ton per tahun. Saat ini kapasitas produksinya adalah 8,5 juta ton pertahun.
Sementara untuk target kinerja tahun 2013 pihak perseroan belum mau memaparkan lebih jauh. Yang pasti, ujar Eamon, perusahaan ingin mengambil bagian dari peningkatan penjualan domestik nasional sebesar 9-10 persen."Kami pastinya juga ingin ikut tumbuh,"katanya.
RIRIN AGUSTIA
Berita terpopuler lainnya:
'Postingan Idjon Djanbi Tak Bisa Dipertanggungjawabkan'
Pati, Kota Seribu Paranormal
6 Miliarder Dunia, Hidup Mewah Tanpa Bekerja
Gara-gara Dahlan Iskan, Dirut RNI Diusir DPR
Jokowi: Kita Ini Kaya, Kok Enggak Pede?