TEMPO.CO, Garut - Sekitar 35 rumah di Kampung Tarogong Kolot, Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terendam banjir bandang setinggi 1 meter. Air baru surut pada Minggu dinihari, 7 April 2013, sekitar pukul 02.00 WIB.
Hingga siang ini, warga masih sibuk membersihkan perabotan rumah tangga yang terendam banjir. Gang-gang di kawasan padat penduduk itu masih dipenuhi lumpur dan sampah.
Pegawai Desa Tarogong, Rahmat, mengatakan, banjir ini diakibatkan jebolnya tanggul Sungai Ciojar. Sedangkan hujan mengguyur dengan deras di sejumlah kawasan di Garut sejak Sabtu, 6 April 2013, pukul 21.00 WIB. "Sekitar pukul 21.30 WIB, tanggul ambrol dan air meluap ke permukiman warga," katanya, Minggu siang, 7 April 2013.
Menurut Rahmat, rumah warga yang kebanjiran berada di RW 2, khususnya di RT 2, 4, dan 5. Namun tidak ada korban jiwa. Banjir yang disertai lumpur dan sampah juga merendam kompleks kantor Samsat Kabupaten Garut, lahan pertanian, hingga kawasan pemakaman.
"Banjir merobohkan satu tiang penerangan jalan umum dan satu tiang telepon," ujar petugas kepolisian di kantor Samsat, Sutopo. Petugas Samsat juga sibuk mengamankan arsip agar tidak hilang.
Warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa mengungsi di masjid setempat. Seorang korban banjir, Dede Romayanti, 35 tahun, mengatakan sudah berupaya membendung banjir dengan menggunakan karung berisi pasir pada pintu rumahnya, namun gagal. "Air pun masuk ke dalam dan merendam perabotan rumah tangga," ujarnya.
SIGIT ZULMUNIR
