TEMPO.CO, Jakarta -Jakarta - Pihak Istana hingga saat ini masih merahasiakan siapa sosok calon pengganti Agus Martowardojo, yang terpilih sebagai Gubernur Bank Indonesia periode 2013-2018. Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Firmanzah, menyatakan presiden akan mengumumkan Menteri Keuangan baru sebelum Agus Marto dilantik sebagai Gubernur BI.
"Pada saatnya akan disampaikan. Tentu sebelum tanggal 22 Mei 2013," kata Firmanzah saat dihubungi Tempo, Ahad, 7 April 2013.
Terkait siapa sosok calon pengganti mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu, Firmanzah tidak mau berkomentar. "Itu kewenangan Presiden, saya tidak tahu," katanya. Namun dia memastikan Presiden akan meminta masukan kepada Wakil Presiden dan Menteri Perekonomian terkait calon Menteri Keuangan baru.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan informal bersama forum pemimpin redaksi di kediaman Menteri Perindustrian M.S Hidayat, kemarin malam, mengungkapkan beberapa kriteria calon penjaga fiskal yang akan dipilihnya. Menurut SBY, selain piawai menjaga fiskal, Menteri Keuangan terpilih harus mampu menjaga investasi.
Berdasarkan kabar yang beredar di media, beberapa nama yaitu Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Chatib Basri, Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawaty, dan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dijagokan sebagai Menteri Keuangan. Sumber yang dekat dengan Istana, menyatakan nama Chatib Basri yang semakin menguat.
Jika dilihat dari kriteria yang diungkapkan SBY, pria kelahiran Jakarta, 22 Agustus 1965 yang bernama lengkap Muhammad Chatib Basri ini memang yang paling mendekati. Seorang profesional ini mempunyai keahlian dalam bidang makroekonomi, perdagangan internasional, dan ekonomi politik. Ia pernah duduk sebagai Penasehat Khusus Menteri Keuangan Republik Indonesia (2006-2010).
Selama periode kepemimpinannya di BKPM, Chatib mencatatkan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) selama 2012 mencapai Rp 313,2 triliun, tumbuh sebesar 24,6 persen dibanding realisasi investasi tahun 2011 sebesar Rp251,3 triliun. Angka itu jauh lebih besar dari target investasi 2012 sebesar Rp 283,5 triliun.
Adapun dari realisasi investasi PMDN selama tahun 2012, mencapai sebesar Rp92,2 triliun, naik dibanding tahun 2011 sebesar Rp 76 persen. Sedangkan PMA pada 2012 tercatat sebesar Rp221 triliun, melonjak dari sebelumnya Rp175,3 triliun.
Sementara itu, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati, meminta agar pengganti Agus harus memperhatikan sektor rill yang saat ini sudah merosot tajam. "Siapapun Menteri Keuangannya, dia harus memperhatikan sektor rill dengan memberikan stimulus fiskal. Jangan terlalu neolib," katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA