TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berencana membentuk tim khusus untuk menyelesaikan masalah hutang di tubuh induk organisasi sepak bola nasional tersebut.
Hutang PSSI itu tersebar di beberapa pos, mulai dari tunggakan hotel untuk pelatihan nasional, gaji wasit amatir, hingga tunggakan gaji pelatih tim nasional. Gaji pelatih yang masih belum dibayar sebelumnya disebut mencapai Rp 1,4 miliar.
"Menurut saya, harus ada tim untuk menyelesaikan masalah itu. Tidak cukup hanya tugas bendahara umum. Itu usulan saya, nanti akan dievaluasi dalam rapat," kata salah seorang anggota Komite Eksekutif PSSI, Toni Aprilani, di Jakarta, kemarin.
Toni menilai, dalam beberapa tahun terakhir kondisi finansial PSSI tergolong tidak sehat sehingga butuh tim yang bekerja bersama agar masalah itu dibahas dengan baik. "Masalah piutang memang tidak mudah. Tim itu nanti berfungsi menyelesaikan masalah keuangan yang ada, agar tidak acak-acakkan," katanya.
Menurut dia, PSSI berkinginan menyelesaikan masalah itu dengan cepat, agar tidak menjadi beban. Pelunasan hutang itu menjadi salah satu agenda rapat Komite Eksekutif PSSI di Hotel Shangri-La Surabaya, Jawa Timur, Selasa ini. Selain itu rapat Komite Eksekutif juga akan membahas evaluasi Badan Tim Nasional dan rencana pelaksanaan kongres tahunan PSSI.
Mengenai kemungkinan pergantian di struktur BTN, Toni belum bisa memastikan. "Struktur tidak akan diubah. Adapun komposisinya akan diserahkan kepada Komite Eksekutif, Nanti akan kami evaluasi," Toni menambahkan.
Rapat Komite Eksekutif PSSI itu semula dijadwalkan di Jakartam 5 April lalu. Namun Rapat ditunda dan kemudian diputuskan dilaksanakan Selasa ini di Surabaya.
ARIE FIRDAUS
Topik Terhangat Tempo:
Penguasa Demokrat || Agus Martowardojo || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Baca juga:
Tekuk Sunderland, Chelsea Geser Tottenham
Van Dijk Bawa Persib Tembus 5 Besar
Ketahuan Merokok di Toilet, Balotelli Akan Didenda
Hujan Peluang, Liverpool Gagal Tekuk West Ham