TEMPO.CO, Jakarta - Google menghapus sekitar 60 ribu aplikasi dari toko digital Google Play selama bulan Februari karena melanggar aturan main. Salah satu pelanggaran dari aplikasi ini adalah melakukan spamming iklan kepada pengguna yang mengunduhnya.
Salah satu jenis aplikasi yang banyak terkena aksi bersih-bersih ini adalah pemutar MP3/ringtone. Penerbit dari aplikasi semacam ini memang memiliki reputasi kurang baik karena gemar mengirimkan spam iklan ke pengguna.
Situs berita Techcrunch mengetahui hal ini dari sumber ketiga, yaitu sebuah perusahaan yang membuat aplikasi mobile dan terlibat langsung dalam penghapusan aplikasi bermasalah. Manajemen Google enggan menanggapi berita ini saat dimintai konfirmasinya.
Berbeda dengan Apple, Google melakukan penyortiran dengan cara memindai aplikasi ini setelah aplikasi itu diunggah ke toko dan bisa diakses publik. Jika diketahui bermasalah, manajemen akan mencabutnya.
Sedangkan Apple, perusahaan yang didirikan Steve Jobs ini, menyortir aplikasi sebelum diunggah ke situs Apple AppStore. Untuk keperluan ini, Apple memiliki sejumlah orang yang secara khusus memeriksa kelaikan aplikasi, misalnya tidak mencuri data atau melakukan spam.
Aksi bersi-bersih ini dilakukan manajemen Google menjelang diluncurkannya versi terbaru dari Google Play, yaitu versi 4.0.
BUDI RIZA