TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsudin memastikan akan mencalonkan diri sebagai calon legislastor dari Partai Demokrat. Dia meyakini pencalonan ini tidak akan mengganggu tugasnya sebagai menteri di Kabinet Indonesia Bersatu.
"Ketika mencalonkan diri, tidak sepenuhnya kami meninggalkan tugas sebagai menteri," kata Amir ketika dihubungi Tempo, Senin, 8 April 2013. Dia menyatakan, salah satu kiat terpenting adalah cara membagi waktu antara tugas pemerintahan dan kampanye sebagai caleg.
Pada pemilu sebelumnya, Amir merupakan calon legislator dari daerah pemilihan Sulawesi Tenggara. Amir menjelaskan, ia menyerahkan sepenuhnya kepada panitia pencalegan akan ditempatkan di daerah pemilihan mana. "Saya serahkan sepenuhnya kepada DPP," kata dia.
Amir menuturkan, salah satu alasan dirinya bersedia mencalonkan diri adalah untuk menarik minat pemilih. Menurut dia, sebagai menteri, dirinya dikenal oleh masyarakat luas. Namun dia belum memastikan jika kelak terpilih apakah akan mengambil kursi di parlemen Senayan atau tidak. "Kami hanya menjadi vote getter," kata Amir.
Amir menyatakan belum berkomunikasi dengan empat koleganya terkait pencalonan ini. Namun, dia menjelaskan, mereka menggunakan hak sebagai warga negara untuk menjadi caleg. "Yang penting persyaratan formal sudah terpenuhi," ujarnya.
Selain Amir, Partai Demokrat masih menyisakan empat nama lain di kursi menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Empat menteri itu adalah Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, dan Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan.
WAYAN AGUS PURNOMO
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita terpopuler lainnya:
3 Fakta Kapolda DIY Kontak Pangdam Sebelum Insiden
SBY: SMS Saya ke Anas Tidak Dibalas
Kisah Penjaga Mayat yang Memandikan Nurdin M Top
SBY Sudah Menduga Penyerang Cebongan Kopassus
SBY: Kami Menyayangi Anas Urbaningrum
Agustus, SBY Bakal Ganti Kapolri dan Panglima TNI