TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Harapan Bunda membantah telah melakukan amputasi atau pemotongan terhadap jari telunjuk kanan bayi bernama Edwin Timothy Sihombing yang masih berusia 2,5 bulan.
Marketing dan Humas RS Harapan Bunda, Dian Kristiana, menegaskan dua ruas jari telunjuk Edwin terlepas dengan sendirinya dalam balutan kain kassa, pada 31 Maret 2013 lalu, saat dilakukan pemeriksaan oleh dokter bedah ortopedi.
"Tidak ada pemotongan jari di dalam ruang perawatan RS Harapan Bunda. Yang benar jaringan mati sudah terlepas dengan sendiri di dalam kassa sehingga perlu diambil. Kemudian diberikan antiseptik," kata Dian dalam konferensi pers, Kamis, 11 April 2013.
Menurutnya, matinya jaringan di jari telunjuk Edwin karena keluarga terlambat melakukan penanganan. "Terjadi jaringan mati dikarenakan orang tua pasien tidak kooperatif sehingga penanganan terlambat."
Sebelumnya, ibunda Edwin, Romauli Manurung, 28 tahun, mengatakan dokter rumah sakit melakukan pemotongan dua ruas jari telunjuk tangan kanan anaknya pada 31 Maret 2013 lalu. Saat itu, dokter dan dua perawat mendatangi ruang perawatan Edwin. Namun, kata dia, dokter malah memotong dua ruas jari telunjuk kanan Edwin dengan gunting dan tanpa dibius.
"Saya histeris, karena lihat langsung dan berdarah. Anak saya juga nangis kejer karena tidak dibius. Saya pikir mau menggunting kukunya anak saya, tapi main potong saja tanpa persetujuan keluarga," kata Romauli saat ditemui di ruang rawat anak Catlia, RS Harapan Bunda, Rabu, 10 April 2013.
Kemudian, Romauli langsung menemui perawat di ruang perawat untuk menanyakan kenapa jari anaknya di potong. "Pas saya tanya, dokter bilangnya jaringannya sudah mati. Terus saya tanya apa bisa tumbuh lagi? Dia bilang tidak bisa karena sudah mati dan dipotong," ujarnya. Romauli sempat meminta potongan jari tangan anaknya kepada perawat tersebut. "Saya minta buat dikasih tahu ke suami saya, kata susternya dibersihin dulu." Menurut Romauli, dokter anak yang menangani putranya telah mengaku salah dan pihak rumah sakit akan menanggung biaya perawatan Edwin hingga sembuh.
Kini, bayi pasangan dari suami istri Gonti Laurel Sihombing, 34 tahun dan Romauli Manurung ini, masih menjalani perawatan di ruang kelas I Catlia 3 RS Harapan Bunda, tanpa dipungut biaya. Pihak keluarga juga masih meminta pertanggungjawaban rumah sakit, atas tindakan amputasi setengah jari telunjuk Edwin. "Ya saya minta kompensasinya, anak saya kan nantinya jadi cacat, apa yang mau diberikan rumah sakit buat masa depan anak saya," ujar Romauli.
AFRILIA SURYANIS
Topik terpopuler:
Sprindik KPK | Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo |Nasib Anas
Berita lainnya:
Kisah 'Memalukan' Persibo Bojonegoro di Hong Kong
Video 'Damai' di Bea Cukai Bali Muncul di YouTube
Cucu Soeharto Segera Diadili
Usai Diperiksa KPK, Konsultan Pajak Kecebur Got
'Janganlah Sedikit-sedikit Pak Ahok'