TEMPO.CO, London - Kemacetan panjang kala menuju kantor atau kembali ke rumah tak hanya menimbulkan kelelahan badan. Sebuah penelitian menemukan, pekerja yang mengalami kemacetan sepanjang 30 kilometer berisiko mati muda, ketimbang mereka yang hidup dekat dengan tempat kerja.
Kata ahli sosial geografi Erika Sandow dari Universitas Umeå, Swedia, pekerja yang melakukan perjalanan panjang untuk mencapai kantor dan kembali ke rumah, serta mengalami kemacetan, cenderung menderita tekanan darah tinggi. "Mereka juga terancam stres dan mendapat serangan jantung," kata Sandow di Mail Online, Sabtu, 13 April 2013.
Para komuter, kata Sandow, lebih sering meminta cuti ketimbang pekerja lain. Mereka juga merasakan bahwa beban pekerjaan menjadi lebih berat. Bagi perempuan pekerja komuter, tekanan ini akan lebih terasa. Bahkan mereka dimungkinkan mati lebih cepat ketimbang orang lain. Terutama jika perempuan pekerja komuter ini berpenghasilan dan berpendidikan rendah.
"Sebabnya, mungkin mereka mengalami stres lebih besar ketimbang pria," kata Sandow. "Selain soal pekerjaan kantor, perempuan juga memiliki kewajiban di rumah."
Sebelumnya, profesor psikologi dan perilaku sosial, Susan Charles, mengatakan, stres karena macet dapat berdampak fatal pada kesehatan mental. Seperti perseteruan dengan pasangan, konflik di tempat kerja, tekanan psikologi, kecemasan, serta gangguan suasana hati. "Gangguan ini dapat timbul 10 tahun kemudian," ujar Charles.
MAIL ONLINE | CORNILA
Topik Terhangat:
Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita Terhangat:
Dikuntit Intel, Anas Urbaningrum Punya Cerita
Mega: Saya Memang Sudah Sepuh, tapi....
Venna Melinda Blak-blakan Soal Perceraiannya
@SBYudhoyono 'Digoda' Bintang Porno
Akun @SBYudhoyono Strategi Perbaiki Citra Demokrat