TEMPO.CO, Malang - Sebanyak 16 siswa madrasah aliyah (MA) di Kota Malang mengikuti ujian nasional susulan gara-gara salah mengerjakan soal bahasa Indonesia pada hari pertama ujian nasional. Mereka diharuskan mengikuti ujian nasional ulangan bersamaan dengan pelaksanaan ujian nasional untuk sekolah menengah pertama pada hari ini.
"Karena ada kesalahan teknis, 16 siswa MA itu harus mengikuti ujian ulangan pada hari ini, walau mereka sudah mengikuti UN utama pekan lalu," kata Budiono, Kepala Seksi Kurikulum Pendidikan Menengah Pendidikan Kebudayaan Kota Malang, Senin, 22 April 2013.
Sesuai peraturan, kata Budiono, ujian nasional ulangan hanya untuk siswa yang absen karena sakit. Namun, dispensasi diberikan kepada mereka karena tidak bersalah. Pada Senin pekan lalu, mereka mengerjakan soal bahasa Indonesia untuk sekolah menengah atas (SMA). Padahal, soal untuk SMA dan MA berbeda.
Lembar jawaban yang sudah mereka isi luput dari pengawasan sehingga terkirim ke provinsi. Menurut Budiono, insiden ini bisa luput dari pengawasan panitia ujian nasional Kota Malang dan panitia ujian nasional tingkat provinsi karena sebelumnya panitia ujian nasional tingkat Provinsi Jawa Timur sempat menarik naskah soal bahasa Indonesia untuk siswa program bahasa Indonesia karena soalnya sama dengan soal yang diterima pelajar program ilmu pengetahuan alam dan program ilmu pengetahuan sosial.
Pengawas Independen Hendrawan Sutanto mengatakan, penarikan naskah soal bahasa Indonesia itu dilakukan atas perintah koordinator ujian nasional tingkat Provinsi Jawa Timur. Perintah disampaikan lewat surat elektronik setelah mengetahui kesalahan teknis tersebut. Intinya, ada keteledoran dalam distribusi soal sehingga 16 pelajar MA itu harus mengikuti ujian nasional susulan.
Selain 16 siswa MA, seorang siswa SMA Negeri 9 Malang juga mengikuti ujian nasional susulan setelah ia absen pada hari pertama ujian nasional pekan lalu karena sakit. Ujian susulan dilakukan di sekolah masing-masing dengan diawasi pengawas dari perguruan tinggi.
Ujian nasional SMA susulan di Kabupaten Malang diikuti 10 siswa. Mereka absen mengikuti ujian nasional Senin-Kamis pekan lalu karena sakit. Ujian susulan dilangsungkan di sekolah masing-masing.
Adapun ujian nasional SMP di Kota Malang diikuti 12.728 siswa. Mereka berasal dari 80 SMP dan 20 madrasah tsanawiyah (MTs). Di Kabupaten Malang, ujian nasional SMP diikuti 31.595 siswa. Mereka berasal dari 241 SMP negeri (22.556 siswa), 142 MTs negeri dan swasta (9.029 siswa), ditambah 10 peserta ujian dari SMP luar biasa swasta.
ABDI PURMONO