TEMPO.CO, Dankook -- Penggunaan ponsel pada anak-anak bisa mengganggu aspek psikologis anak-anak. Sebuah studi baru menunjukkan hubungan potensial antara gejala attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan penggunaan ponsel. ADHD adalah suatu kondisi yang ditandai oleh tingginya tingkat gangguan, impulsif, susah diam, dan kecenderungan untuk banyak bicara.
Penelitian sebelumnya menyatakan adanya hubungan antara paparan ponsel saat prenatal dan masalah perilaku pada anak-anak. Memang, saat ini hampir mustahil untuk menghindari paparan ponsel. Namu,n perlu diketahui apakah gelombang radio (RF) dalam ponsel dapat menyebabkan atau mempengaruhi ADHD. Selain itu, variabel lain yang berpengaruh dalam ADHD adalah tingkat timbal dalam darah, yang tampaknya lebih tinggi pada anak dengan paparan RF.
Dalam penelitian ini, peneliti Yoon Hwan Byun dari Departemen Kedokteran di Universitas Dankook College of Medicine di Korea berangkat dari pertanyaan apakah medan elektromagnetik frekuensi radio (RF-EMF) dalam ponsel bisa mempengaruhi perkembangan otak jika ada kontak yang terlalu lama.
Untuk penelitian ini, Byun mengevaluasi lebih dari 2.400 anak SD untuk mengetahui gejala ADHD dan paparan ponsel sesuai laporan orang tua. Dua tahun kemudian, Byun mewawancarai peserta lagi dan menemukan bahwa anak-anak yang menggunakan ponsel untuk menelepon lebih mungkin untuk mengembangkan gejala ADHD dibandingkan mereka yang tidak menggunakan ponsel. Namun, ini hanya bermakna secara statistik pada anak-anak yang juga terkena tingkat tinggi timbal.
Studi ini menemukan bahwa semua anak yang bermain game pada ponsel juga pada peningkatan risiko untuk gejala ADHD. Selain itu, anak-anak yang berhenti menggunakan ponsel selama masa studi gejala pengembangan ADHD turun tajam dibandingkan dengan mereka yang terus menggunakan ponsel. "Karena itu, mencegah penggunaan ponsel pada anak-anak dapat menjadi salah satu ukuran untuk menjaga anak-anak dari mengembangkan gejala ADHD," kata Byun, Senin, 22 April 2013.
Byun menambahkan bahwa meskipun hasil ini mengungkapkan dampak potensial dari RF-EMF pada perkembangan otak, mungkin ada kausalitas terbalik. Bisa jadi sebaliknya, anak-anak yang menghabiskan sejumlah besar waktu bermain game atau menelepon dengan ponsel dapat melakukannya karena gejala ADHD yang parah.
Temuan ini menawarkan bukti lebih lanjut bahwa paparan timbal dan pemaparan frekunsi radio tampaknya meningkat tajam dengan penggunaan ponsel. (Baca: Kecanduan iPad, Bocah Ini Jalani Detoks Digital)
PSYCHCENTRAL.COM| NUR ROCHMI
Berita Lainnya:
Hari Bumi 2013: Pergantian Musim Google Doodle
Eyang Subur Aliran Sesat, FPI Enggan Geruduk
Izinkan Nazar Berobat, Kepala LP Cipinang Dicopot
Dinasti Banten Rame-rame Jadi Caleg DPR dan DPD
Sidang Perdana Bom Boston Digelar di Rumah Sakit