TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri klub sepak bola Arema Malang, Lucky Adrianda Zainal alias Lucky Acub Zainal, meninggal dunia dalam usia 53 tahun pada Rabu dinihari, 24 April 2013. Saat ini jenazah Lucky disemayamkan di rumah duka di Jalan Lembah Tidar, Kota Malang.
Menurut Seprianus Tobo Lodo alias Elo, Sekretaris Tim Arema Indonesia versi Liga Prima Indonesia, pendiri klub sepak bola Arema Malang itu meninggal sekitar tiga jam sebelum laga semifinal Liga Champions leg pertama antara tuan rumah Bayern Munchen melawan Barcelona berlangsung di Stadion Allianz Arena, Jerman.
"Saya dapat informasi dari rumah duka bahwa Sam Ikul (sapaan akrab Lucky) wafat pada jam 00.30 tadi. Beliau mengalami sesak napas berat dan kejang sebelum meninggal," kata Elo kepada Tempo, menjelang salat Subuh tiba.
Elo bercerita, Lucky nyaris tak bisa menggerakan seluruh anggota tubuh. Dia hanya bisa rebahan di ranjang. Ia selalu mencoba mengajak orang di sekitarnya berkomunikasi walau bicaranya mirip orang berbisik. Suaranya sangat parau dan lemah sehingga orang yang diajaknya berbicara harus mendekatkan telinga ke bibir Lucky.
Tidak ada pesan khusus ke saya sebelum beliau wafat, entah ke jajaran manajemen lainnya. Tiga hari lalu beliau bilang ke saya bahwa di dunia sepak bola itu harus kuat mental dan banyak bersabar. Bila tidak kuat mental dan tidak bisa bersabar, kita bisa gila," ujar Elo.
Lucky tergolek sakit sejak awal September 2012. Di awal Lebaran itu ia terjatuh karena kecapekan dan sejak itu lebih banyak menghabiskan waktunya di tempat tidur. Kesehatan pria kelahiran Malang, 9 Desember 1960, itu merosot drastis sejak diketahui menderita Hepatitis C pada 2004.
Hepatitis C ia alami sebagai dampak dari kecanduan narkoba selama 20 tahun. Lucky berjuang untuk sembuh mulai 1998 dan dinyatakan positif bersih pada 2000. Pada Agustus 2005, kesehatan Lucky dinyatakan dokter membaik.
Namun, pada November tahun yang sama Lucky mengalami gangguan pada mata kiri akibat glukoma dan migrain. Penderitaan Lucky makin berat setelah pada Maret 2006 dokter memastikan mata kanan Lucky terserang CMV (cytomegalovirus) hingga kedua matanya buta. Belakangan, diketahui pula ia menderita sakit liver dan diabetes. Komplikasi penyakit ini yang terberat ditanggung Lucky dari semua pengalaman sakit dan harus beristirahat total.
"Semua cobaan yang saya alami itu datangnya dari Allah. Jika Allah sudah berkehendak, apa saja bisa terjadi pada diri saya. Saya terus berdoa kepada Allah semoga diberi kesembuhan. Saya sudah berusaha, maka saya menunggu datangnya keajaiban itu," begitu ujar Lucky kepada Tempo pada medio September 2008. Lucky mencoba bersikap positif dan berbesar hati setelah sebelumnya lama berputus asa.
Lucky meninggalkan empat anak dari dua istri. Dari istri kedua, Novi, lahir Ramadhea Adrianda Zainal dan Kiranaya Adrinea Zainal. Lucky dan Novi menikah pada 9 Mei 1996. Sedangkan dari istri pertama lahir Aditya dan Marcilla.
Saat Lucky meninggal, Novi sedang di Jakarta dan saat ini dia sedang dalam perjalanan ke Malang. Belum diputuskan di mana Lucky akan dimakamkan.
ABDI PURMONO
Topik Terhangat:
#Ujian Nasional | #Bom Boston | #Lion Air Jatuh | #Preman Yogya
Baca juga:
Buruh Gugat Jokowi ke PTUN
Ahok Berjanji Putihkan Tunggakan Rusun Marunda
Jokowi Siap Digugat Buruh
Demi UN SMP, 9 Siswa Pulau Seribu Naik Kapal 6 Jam