TEMPO.CO, Surakarta - Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Surakarta telah mendapat tambahan pasokan solar subsidi mulai hari ini, Kamis, 25 April 2013. Pengawas SPBU Sumber, Sumarsono, mengatakan sudah menerima pasokan solar yang lebih banyak daripada hari-hari sebelumnya.
Saat solar tengah dibongkar dari truk tangki, kendaraan sudah mengantre hingga jalan protokol sejauh sekitar 300 meter. "Hari ini sepertinya habis. Yang antre sudah banyak. Belum lagi pembeli dari luar daerah seperti Sragen," ujar Sumarsono.
Selama pembatasan penyaluran solar bersubsidi dilakukan, SPBU Sumber hanya mendapat jatah 16 ribu liter solar. Itu pun dikirim dua hari sekali. "Tapi hari ini saya mendapat kiriman 24 ribu liter solar subsidi," ujar Sumarsono kepada wartawan. Sebelum ada pembatasan, biasanya dia mendapat kiriman 24-32 ribu liter solar subsidi.
Meski mendapat jatah lebih banyak, dia belum berniat membebaskan pembelian solar subsidi. Dia ingin melihat dulu kelancaran pasokan untuk beberapa hari ke depan. "Nanti telanjur pembelian dibebaskan, pasokan seret lagi. Kami tunggu dulu," katanya.
Artinya, pembelian solar subsidi untuk mobil pribadi tetap dibatasi Rp 100 ribu per transaksi, Rp 200 ribu untuk bus dan truk sedang, dan Rp 300 ribu untuk bus dan truk besar. Jika pasokan lancar, seperti sebelum ada pembatasan, dia tidak akan membatasi pembelian lagi.
Direktur SPBU Sekarpace Joko Supeno mengatakan, selama pembatasan ini, ia hanya mendapat jatah solar 8.000 liter untuk dua hari. Tapi hari ini ketika mengajukan 16 ribu liter solar, langsung dipenuhi. "Begitu kami ajukan permintaan, dikirim hari ini juga," katanya.
Dia menilai penambahan jatah dan kecepatan pengiriman solar berkaitan dengan penambahan kuota solar subsidi. Dia berharap penyaluran solar kembali normal sehingga tidak terjadi antrean dan stok menjadi kosong.
Juru bicara Pertamina Pemasaran Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta, Heppy Wulansari, mengatakan sudah ada penambahan pasokan solar bersubsidi ke masyarakat sejak 23 April sore. "Kami menambah 30 persen dari alokasi harian," katanya. Jika sebelumnya alokasinya 4.554 kiloliter per hari, kini menjadi 5.920 kiloliter per hari.
UKKY PRIMARTANTYO
Topik Terhangat:
#Ujian Nasional | #Bom Boston | #Lion Air Jatuh | #Preman Yogya
Baca juga:
Jokowi Tunjukkan Desain Perbaikan Kampung
May Day, Ahok: Akan Ada Panggung untuk Buruh
Sore, Jakarta dan Sekitarnya Bakal Diguyur Hujan
Jalan Layang Casablanca Selesai Dulu, Baru Audit