TEMPO.CO, Semarang - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat akan mengirimkan pasukan perdamaian ke Darfur, Sudan. Pasukan yang dinamakan Kontingen Garuda XXXV-A tersebut menjadi bagian dari misi gabungan antara PBB dan Uni Afrika, yang disebut United Nations African Union Mission in Darfur (UNAMID). Kontingen Garuda akan menjalankan misi ini selama satu tahun mulai Juli mendatang.
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo meninjau kesiapan pasukan yang akan menjalankan misi tersebut di pangkalan militer Penerbangan TNI Angkatan Darat, Semarang. "Ini adalah pertama kali Indonesia terlibat dalam pasukan perdamaian PBB dengan pasukan helikopter," kata Pramono di sela-sela memeriksa kesiapan pasukan, helikopter, dan persenjataan kontingen, Sabtu, 27 April 2013.
Sebelumnya, keaktifan Indonesia dalam pasukan perdamaian PBB tanpa membawa helikopter. "Jaga reputasi TNI di mata dunia," pesan Pramono kepada pasukan.
Komandan Kontingen Garuda XXXV-A, Letnan Kolonel Eko Priyanto, mengatakan, kontingen terdiri dari 120 pasukan, dua di antaranya perempuan. Kontingen akan dilengkapi dengan tiga helikopter Mi-17 V5 terbaru milik TNI AD dengan persenjataan lengkap. Ketiga helikopter tersebut baru menempuh penerbangan 100 jam. Setiap helikopter akan dioperasikan dua pilot dan dua kopilot. "Semua pasukan sudah siap diberangkatkan," ujarnya. Sejak sebulan lalu, seluruh kontingen dipusatkan di Penerbangan Angkatan Darat, Semarang.
Selain itu, kontingen dari Indonesia dituntut bisa mengoperasikan helikopter dalam segala medan dan waktu, baik untuk aksi penyelamatan, evakuasi, SAR, dan sebagainya. Selain kesiapan kemiliteran, kontingen juga menyiapkan misi kebudayaan dengan membekali diri dengan kemampuan kesenian kuda lumping Jawa Tengah, reog Ponorogo, tari saman Aceh, dan tari kecak Bali.
SOHIRIN