TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan menjadi salah satu penyumbang beban penyakit terbanyak di Indonesia. Ini mengakibatkan tingginya angka kematian dan kesakitan akibat kecelakaan lalu lintas. "Orang Indonesia terlalu menganggap enteng nyawa," kata peneliti dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, Soewarta Kosen, di Jakarta, Selasa, 30 April 2013.
Berdasarkan data Polda Metro Jaya, sepanjang 2012 jumlah kecelakaan mencapai 7.817 kasus. Jumlah korban meninggal 901 orang. Korban yang mengalami luka ringan sebanyak 5.974. Sedangkan korban yang mengalami luka berat mencapai 2.865 orang. Jumlah kendaraan bermotor yang terlibat kecelakaan mencapai 11.795 unit, dengan nilai kerugian mencapai Rp 21.316.260.000. Belum lagi, kecelakaan Transjakarta per bulan yang mencapai 300 kasus dengan 60 korban meninggal.
Dengan data ini, kata Soewarta, Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat kecelakaan tertinggi dibanding negara berkembang lain. Seperti Thailand dan Filipina yang memiliki tingkat pertumbuhan dan stabilitas setara.
Tingginya angka kematian dan kesakitan akibat kecelakaan mengakibatkan kerugian cukup besar. Soewarta menjelaskan, hal ini diakibatkan jumlah korban kecelakaan 40 persen berasal dari kalangan produktif. "Padahal, kalangan produktif menjadi pelaku utama roda ekonomi negara," kata dia. Ia mengatakan, bila dibiarkan, bukan tidak mungkin Indonesia bisa mengalami kemunduran.
Perubahan perilaku menjadi kunci pengurangan angka kecelakaan. Soewarta mengimbau masyarakat Indonesia harus menjadi bangsa yang patuh. Aturan lalu lintas dan berkendara yang ada wajib diikuti. Pengurangan angka kecelakaan menjadi jalan keluar dengan tingkat keberhasilan tertinggi keempat, atas beban penyakit yang ada di Indonesia.
Kementerian Kesehatan juga harus bekerja sama secara lintas sektoral untuk mengurangi angka kecelakaan. Soewarta menyarankan pengurangan angka kemacetan yang meliputi pengaturan jalan, pemisahan jalur kendaraan dan orang, dan memperkuat standar keamanan berkendara.
TRI ARTINING PUTRI
Topik terhangat:
Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Baca juga:
Edsus Sosialita Jakarta
Susno Minta Perlindungan Komnas HAM
Wamen Denny Minta Susno Menyerah
Jaksa Waspadai Pengawalan Bersenjata Susno
Di Persembunyian, Susno Punya Pengawal