Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dari Mana Asal Virus H7N9?

image-gnews
Pekerja kesehatan mengumpulkan bangkai ayam di sebuah pasar unggas di Hong Kong, (21/12). REUTERS/Tyrone Siu
Pekerja kesehatan mengumpulkan bangkai ayam di sebuah pasar unggas di Hong Kong, (21/12). REUTERS/Tyrone Siu
Iklan

TEMPO.CO, Roma - Virus flu burung strain baru H7N9 semakin ganas. Tidak hanya di Cina, virus mulai menyebar ke luar daratan Negeri Tirai Bambu.

Hingga hari ini tercatat lebih dari 120 kasus infeksi H7N9 telah melanda 10 provinsi di Cina. Sebanyak 24 kasus di antaranya berujung kematian.

Namun, sampai saat ini pula tidak ada yang mengetahui secara pasti dari mana asal virus mematikan itu. Padahal asal-muasal virus sangat penting untuk mencari cara menanganinya.

Untuk menelusuri sumber H7N9, sejumlah laboratorium pemerintah di Cina telah menguji 68.000 sampel sejak awal Maret. Sampel diambil dari peternakan dan pasar hewan, baik dari unggas maupun manusia yang pernah kontak dengan unggas yang terinfeksi.

Dari jumlah itu hanya ada 46 sampel, tersebar di Cina tengah ke timur, yang mengandung virus H7N9. Sebanyak 44 sampel berasal dari pasar yang menjual unggas hidup, satu sampel dari merpati balap perkotaan, dan satu sampel lainnya dari merpati liar.

"Tidak satu pun peternakan unggas yang positif H7N9," kata Juan Lubroth, kepala petugas veteriner Badan Pangan dan Pertanian (FAO) PBB di Roma, Italia, Kamis, 2 Mei 2013.

Perbedaan genetik antar-sampel menunjukkan virus telah menyebar pada beberapa jenis hewan selama beberapa bulan. Pertanyaannya kemudian, hewan apa saja?

Lubroth dan timnya telah mulai mencari virus dalam sampel yang lebih tua untuk memperluas penelusuran kandidat organisme pembawa (carrier) H7N9.

Hong Kong telah melarang pasar unggas hidup setelah pandemi flu burung H5N1 pada 2004. Beberapa kota di Cina sekarang telah menutup pasar unggas hidup mereka. "Tapi saya khawatir respons terburu-buru ini justru memperburuk perdagangan unggas," kata Lubroth seperti dikutip Newscientist.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti H5N1, strain H7N9 bisa menyebar ke negara-negara tetangga, seperti Vietnam, yang tidak memiliki kemampuan sebaik Cina untuk memantau dan mencegah penyebaran penyakit. Bahkan dokter di Cina pun saat ini tidak bisa berbuat banyak jika menjumpai kasus infeksi H7N9.

Meluasnya penggunaan obat antivirus amantadine terhadap unggas di Cina telah memicu munculnya banyak strain flu yang resisten, termasuk H7N9. "Sejauh ini ada satu kasus infeksi H7N9 yang tidak mempan diberi obat antivirus Tamiflu," ucap Lubroth.

Sejumlah patogen, termasuk virus flu dan bakteri yang menyebabkan kegagalan fungsi multi-organ akibat peradangan, membunuh inangnya dengan memicu aktivasi sistem kekebalan tubuh secara berlebihan.

Masalah inilah yang sedang dipecahkan oleh Eisai. Perusahaan farmasi yang berbasis di Tokyo, Jepang, ini telah membuat Eritoran, obat untuk menghalangi respons sistem kekebalan tubuh secara berlebihan.

Sebuah uji klinis besar yang dilakukan pada 2011 menunjukkan bahwa Eritoran aman dikonsumsi oleh manusia, tetapi tidak dapat mengobati peradangan akibat infeksi. "Namun ada harapan bisa digunakan untuk mengobati flu (burung)," Lubroth menjelaskan.

Harapan muncul dari hasil penelitian Stefanie Vogel dan timnya dari University of Maryland Medical Center di Baltimore. Mereka menemukan bahwa 90 persen tikus yang terkena virus flu mematikan dapat diselamatkan saat dicekoki Eritoran dua hari setelah terinfeksi. Sepertiga tikus batal mati jika diberi Eritoran enam hari setelah tertular virus.

"Ini sangat berharga untuk mencegah pandemi flu di masa mendatang," kata Vogel, mensyaratkan Eritoran harus memberikan efek penyembuhan yang sama saat dikonsumsi manusia.

NEWSCIENTIST | MAHARDIKA SATRIA HADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

48 hari lalu

Burung kakatua putih. ANTARA
Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?


Jepang Temukan Kasus Flu Burung, 40 Ribu Ayam Dimusnahkan

25 November 2023

Pemandangan dari udara menunjukkan petugas yang mengenakan pakaian pelindung memusnahkan ayam di peternakan unggas tempat petugas mendeteksi flu burung tipe H5 yang sangat patogen, di Kashima, prefektur Saga, Jepang, 25 November 2023, dalam foto yang diambil oleh Kyodo. Kredit wajib Kyodo melalui REUTERS
Jepang Temukan Kasus Flu Burung, 40 Ribu Ayam Dimusnahkan

Jepang mendeteksi kasus pertama flu burung tipe H5 yang sangat menular pada musim ini di sebuah peternakan unggas di Prefektur Saga


Beragam Jenis Penyakit Flu Mulai Flu Burung, Flu Unta sampai Flu Babi, Mana Paling Berbahaya?

15 Oktober 2023

Ilustrasi pria flu. shutterstock.com
Beragam Jenis Penyakit Flu Mulai Flu Burung, Flu Unta sampai Flu Babi, Mana Paling Berbahaya?

Sejak puluhan tahun, flu mengalami perkembangan dengan berbagai varian, seperti flu burung, flu babi, flu Singapura, flu tomat, dan flu unta.


Korea Selatan Temukan Flu Burung H5N1 pada Dua Kucing di Penampungan Hewan

26 Juli 2023

Pejabat kesehatan Korea Selatan mengubur ayam di peternakan unggas tempat virus flu burung H5N6 yang sangat patogen menyebar di Haenam, Korea Selatan, 17 November 2016. Yonhap/via REUTERS
Korea Selatan Temukan Flu Burung H5N1 pada Dua Kucing di Penampungan Hewan

Korea Selatan menempatkan sebuah penampungan kucing di ibu kota Seoul dalam karantina, setelah mendeteksi flu burung strain H5N1 pada dua kucing


Waspada Penyakit Hewan yang Bisa Menular ke Manusia Selain Rabies

18 Juli 2023

Petugas Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan memeriksa kesehatan hewan kurban jelang perayaan Hari Raya Idul Adha di tempat penampungan hewan kurban, Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Juli 2021. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan fisik serta pengambilan sampel darah, feses, dan tanah untuk memastikan tidak adanya penyakit antraks dan kelayakan hewan kurban. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Waspada Penyakit Hewan yang Bisa Menular ke Manusia Selain Rabies

Selain rabies, terdapat berbagai penyakit hewan yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia, salah satunya adalah Jembrana.


Ratusan Burung Tewas Mendadak, Meksiko: Bukan Flu Burung, Tapi Gara-gara El Nino

16 Juni 2023

Seekor burung camar sedang memakan sisa makanan, yang ditinggalkan pengunjung di sekitar pantai  St Ives. Ratusan burung camar menyerbu pantai St.Ives, kehadiran unggas laut ini sudah menggangu masyarakat dan sejumlah hewan peliharaan. Cornwall, Inggris, 29 Juli 2015. Matt Cardy / Getty Images
Ratusan Burung Tewas Mendadak, Meksiko: Bukan Flu Burung, Tapi Gara-gara El Nino

Departemen Pertanian Meksiko mengatakan bahwa tes pada burung yang mati mengungkapkan bahwa mereka mati karena kelaparan, bukan karena flu.


Flu Burung Serang Unggas Liar, Brasil Darurat Kesehatan Hewan 180 Hari

23 Mei 2023

Ilustrasi flu burung di Brasil. REUTERS/Dado Ruvic
Flu Burung Serang Unggas Liar, Brasil Darurat Kesehatan Hewan 180 Hari

Brasil mengumumkan darurat kesehatan hewan selama 180 hari di tengah kasus flu burung pada unggas liar


Mata Biru Burung Laut Ini Menghitam Setelah Infeksi Flu Burung

8 Mei 2023

Seekorh gannet dengan iris hitam di Black Rock di Skotlandia. Jude Lane/RSPB
Mata Biru Burung Laut Ini Menghitam Setelah Infeksi Flu Burung

Sejak Oktober 2021 lalu, satu galur virus flu burung yang sangat patogenik telah menyapu bangsa unggas dengan virulensi yang tidak biasa.


Cina Laporkan Kematian Manusia Pertama akibat Flu Burung H3N8

12 April 2023

Seorang pria menyediakan air untuk ayam di dalam rumah kaca di sebuah peternakan di Heihe, Provinsi Heilongjiang, Cina, 17 November 2019. [REUTERS/Stringer]
Cina Laporkan Kematian Manusia Pertama akibat Flu Burung H3N8

WHO menyatakan kematian wanita Cina ini menandai kematian manusia pertama akibat jenis flu burung H3N8


Covid-19 Baru Reda, Chili Temukan Kasus Pertama Flu Burung Pada Manusia

30 Maret 2023

Ilustrasi flu burung. REUTERS/Dado Ruvic
Covid-19 Baru Reda, Chili Temukan Kasus Pertama Flu Burung Pada Manusia

Chili menemukan kasus infeksi flu burung pada manusia. Kondisi pasien stabil.