TEMPO.CO, Depok- Langkah PT Kereta Api Indonesia mengurangi jadwal perjalanan Kereta Rel Listrik malam hari menuju Bogor mulai menuai protes dari penumpang. Pasalnya tidak semua penumpang adalah para pekerja yang pulang sesuai jam kerja kantor, sebagian mereka keluar dari tempat kerja pada malam hari. "Kalau lembur bisa sampai tengah malam," ujar seorang penumpang di stasiun Depok Lama, Indah Wulandari, Kamis, 2 Mei 2013.
Ia mengaku sering baru selesai kerja pada pukul 22.00 WIB. Sehingga keberadaan KRL hingga tengah malam sangat dibutuhkan. "Apalagi, Jakarta-Depok sangat jauh, hanya efektif jika menggunakan KRL."
Hal senada juga diungkapkan Angga Nugroho, penumpang KRL lainnya. "Sejak ada kereta malam, saya biasa pulang di atas pukul 22.00," katanya.
Sejak Rabu malam, 1 Mei 2013, PT Kereta Api Indonesia memangkas perjalanan KRL malam hari. KRL yang dibatalkan adalah KA 1043/1044 pukul pukul 23.30 WIB untuk rute Jatinegara-Depok, dan KA 648 pukul 00.25 WIB jurusan Jakarta Kota-Bogor. Alasannya, KRL malam hari dianggap tidak menguntungkan karena sepi penumpang.
Wakil Kepala Stasiun Depok Lama, Darmin mengatakan sejak dibukanya KRL malam pada awal April lalu jumlah penumpang tidak mengalami kenaikan. "Hanya penyebaran penumpang saja, tak ada penambahan," katanya.
Kereta terakhir dari Jakarta Kota ke Bogor kerap berjalan dengan keadaan kosong. Hal itu tidak seimbang dengan pengeluaran yang harus ditanggung PT KAI. Meski begitu, ia melanjutkan, keputusan menghilangkan jadwal KRL malam itu belum final. Kebijakan itu masih mungkin diubah jika jika memang dirasa dibutuhkan.
ILHAM TIRTA