TEMPO.CO, Jakarta - Infrastruktur Lamban Biang Harga Pangan Mahal
JAKARTA - Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang infrastruktur Rachmat Gobel menilai lambannya perkembangan infrastruktur menjadi penyebab mahalnya harga pangan. Gobel mencontohkan harga jeruk lokal yang lebih mahal ketimbang jeruk impor. "Persoalannya ada di infrastruktur," katanya saat pertemuan Kadin Indonesia dan Forum Pemimpin Redaksi di Jakarta, Kamis, 2 Mei 2013.
Infrastruktur yang maju menjadi kunci efisiensi industri pangan. Pembangunan infrastruktur yang dimaksud Gobel di antaranya akses jalan tol hingga ketersedian listrik. Saat ini kondisi infrastruktur dinilai mencemaskan. Jika persoalan infrastruktur tidak kunjung diselesaikan, lanjut Gobel, industri pertanian akan terpuruk. "Hasil bumi dan laut kita, kalau tidak cepat dikelola, malah disikat negara lain," ujarnya.
Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto menilai kondisi perekonomian Amerika Serikat dan Eropa yang terpuruk merupakan momentum Indonesia menggenjot produktivitas infrastruktur. salah satu caranya, "Mendirikan bank infrastruktur," ucapnya.
Pembangunan infrastruktur membutuhkan sumber pembiayaan bersifat jangka panjang dan bunga rendah. Syarat ini bisa dipenuhi lewat bank khusus infrastruktur. "Seperti dulu ada Bapindo, khusus memberikan pembiayaan proyek yang sifatnya development."
Suryo menegaskan pendirian bank infrastruktur menjadi kewajiban pemerintah. Namun karena pemerintah dinilai banyak persoalan swasta dapat mengambil alih peran itu. "Swasta siap mendukung," ujarnya.
Kendati dikelola swasta, Suryo menambahkan, bukan berarti bunga kredit nantinya tidak terkendali. "Bunga harus rendah dan jangka panjang."
MARIA YUNIAR