TEMPO.CO, Mataram--Seiring meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Nusa Tenggara Barat (NTB), selama bulan Maret 2013 ekspor hasil industri kerajinan dari bahan jerami dan bahan anyaman untuk pembeli dari Belgia senilai US $ 16.123 atau sekitar Rp 159,617 juta. Sedangkan ekspor perabot penerangan rumah ke Amerika Serikat senilai US $ 7.800 atau Rp 77,22 juta.
Selain itu, hasil industri kerajinan lainnya yang selama ini disukai wisatawan adalah berupa perhiasan mutiara/permata. Bulan sebelumnya Februari 2013, nilai ekspornya mencapai US $ 48.308 atau Rp 478,249 juta. Untuk produk jerami dan anyaman sebanyak US 26.429 atau Rp 261,647 juta.
Selain itu, hasil kerajinan Lombok juga berupa rumah rumah Berugak yang berfungsi untuk duduk-duduk di luar rumah, ada gerabah berbentuk gentong, sendok Tamarind dan berbagai peralatan restoran lainnya.
Kepala Badan Pusat Statistik NTB Soegarenda mengemukakan perkembangan ekspor kerajinan asal NTB tersebut kepada Tempo, Jumat 3 Mei 2013 siang. "Produk industri kerajinan ini menyangkut hajat hidup orang banyak," katanya.
Ia mengemukakannya sewaktu membandingkan keseluruhan hasil ekspor melorot hanya menjadi US $ 30.759 atau sekitar Rp 304,514 juta. Padahal jika ditambah konsentrat hasil tambang waktu itu, nilai ekspor NTB bulan Februari 2013, mencapai US $ 38.167.080 atau sekitar Rp 377,854 miliar. Ekspor hasil tambang itu dihasilkan PT Newmont Nusa Tenggara dari proyek tambang Batu Hijau di Sumbawa Barat.
Selama bulan Maret 2013, NTB juga mengeskpor garam, belerang dan kapur senilai US $ 6.836 atau Rp 67,67 juta Thailand dan Singapura. Komoditi ekspor lainnya yang juga diminati negeri jiran adalah ikan dan udang, lak getah dan damar.
SUPRIYANTHO KHAFID