TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih tim bola voli putra Jakarta BNI 46, Roy Makpal, mengatakan cedera kaki kiri yang dialami pemain andalannya, Koko Prasetyo, membuat timnya kehilangan pengatur ritme permainan dan akhirnya kalah 3-1 dari regu Bank Sumsel Babel 3-1 pada babak final kompetisi bola voli Proliga 2013 di Istora, Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad, 5 Mei 2013.
Menurut Roy kehadiran Koko dalam tim dapat membangkitkan mental bertanding para pemain nya. "Dia seperti ruhnya tim kami," kata Roy seuasi pertandingan babak final itu.
Diakui oleh Roy, dengan cederanya Koko timnya kesulitan mengimbangi permainan Palembang Bank Sumsel Babel. Pemain lainnya yang ditugasi menggantikan Koko menurut dia, belum siap secara mental. Namun Roy menepis bila kekalahan timnya karena terlalu bergantung pada Koko.
Koko pun membenarkan penuturan Roy. Ia sendiri memutuskan untuk turun pada babak final itu untuk memotivasi rtekan-rekannya yang rata-rata masih berusia muda. Ia mengakui secara tim Palembang memiliki mental juara lebih ketimbang timnya "Meski di penyisihan mereka kalah, tapi di ujung yang menentukan," ucap Koko.
Sementara itu pelatih tim Bank Sumsel Babel, Budi Brahmadi memilih merendah menyikapi kemenangan timnya. Ia mengaku timnya menang karena para pemain tampil dengan konsentasi tinggi. Budi juga mengaku pemain kuncinya, Romero Raydel, tampil sangat tenang dan sabar
Pemain Bank Sumsel Babel, Agung Seganti tampil sebagai pemain terbaik. Budi Brahmadi sendiri dipilih menjadi pelatih terbaik.
Sedangkan untuk predikat pemain putri terbaik diberikan kepada Amalia Fajrina dari tim Jakarta Popsivo PGN. Begitu juga predikat pelatih terbaik putri menjadi milik pelatih Popsivo PGN, M Ansori .
ADITYA BUDIMAN