TEMPO.CO,Pamekasan-Kantor Imigrasi Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, terpaksa menampung sebanyak 165 imigran gelap asal myanmar dan banglades di sebuah losmen mewah. Losmen bernama Varia itu terletak di Jalan Trunojoyo Kota Pamekasan.
Kepala Seksi Informasi, Komunikasi dan Pengawasan Penindakan Kantor Imigrasi Pamekasan Dedy Chairun Zen mengatakan para imigran diinapkan di losmen karena Pamekasan belum memiliki rumah detensi. “Jadi kami titipkan dulu di losmen," kata Dedy, Senin 6 Mei 2013.
Menurut dia, ratusan imigran gelap ditangkap dari dua tempat berbeda dalam satu bulan terakhir. 76 imigran di tangkap di pelabuhan Tanglok dan 93 imigran lainnya ditangkap di perairan kwanyar Kabupaten Bangkalan Kamis pakan lalu. "Kasusnya sama, mereka mau menyebrang ke Australia untuk mencari suaka," ujarnya.
Saat ini, Dedy melanjutkan, pihaknya akan mendata ulang surat keimigrasian masing-masing imigran. Setelah didata ulang para imigran akan dipulangkan ke negara asalnya. "Mereka menolak didata, tidak mau pulang karena di negara banyak konflik," katanya.
Perairan Selat Madura, kata Dedy, memang jadi jalur alternatif yang dipilih para imigran gelap setelah Batam untuk mencapai Australia. Kantor imigrasi melakukan komunikasi dengan polisi perairan untuk mencegah perlintasan imigran gelap di Selat Madura. "Umumnya para imigran menyewa kapal dari kalianget sumenep," kata dia.
MUSTHOFA BISRI