TEMPO.CO, Surabaya-Partai Hati Nurani Rakyat Jawa Timur membantah adanya instruksi Hary Tanoesoedibyo agar RCTI menyediakan slot waktu untuk Hanura. "Kalau minta slot kan melanggar. Kami paham aturan-lah," kata Ketua DPD Hanura Jawa Timur, Kuswanto pada Tempo, Senin, 6 Mei 2013.
Pernyataan Kuswanto tersebut menanggapi video rekaman yang beredar di Youtube. Tayangan itu diunggah Koalisi Independen untuk Demokratisasi Penyiaran (KIDP) dengan judul Media&Politik (part 1) dan berdurasi 2 menit 7 detik.
Di dalamnya, terdengar pernyataan seorang pria yang diduga suara Hary Tanoesoedibyo. Seorang sumber Tempo menuturkan pernyataan itu disampaikan dalam pertemuan pembekalan calon legislatif, Jumat, 3 Mei 2013.
Kuswanto membantah adanya instruksi tersebut. Menurutnya, pertemuan itu dilakukan di Kantor Sekretariat Perindo Jawa Timur di Jalan Dipoengoro, Surabaya, Jumat, 3 Mei 2013. Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua Umum Perindo, Kuswanto sendiri dan beberapa pengurus Perindo.
Kuswanto mengaku tidak melihat pihak RCTI maupun MNC hadir dalam pertemuan tersebut. Secara resmi, kata Kuswanto, tidak pernah ada pernyataan ataupun arahan yang meminta RCTI atau Indovision untuk berpihak ke Hanura. "Secara resmi, enggak ada. Kalau enggak resmi, cuma omong-omongan ya mungkin," kata Kuswanto.
Meski begitu, Kuswanto menegaskan tidak ada permintaan untuk meminta slot waktu khusus. Karena ini sama saja dengan melanggar aturan. Pihak Hanura sendiri menaati azas, tahu mana yang boleh dan tidak. Permintaan itu hanya akan merugikan Hanura dan RCTI sebagai media penyiaran. "Hanura juga tidak membabi buta begitu, kita ikuti aturan," ujarnya,
Kuswanto berdalih video rekaman youtube itu hanyalah kerjaan orang iseng yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Bahkan ia mengaku tidak pernah mendengar ada pernyataan semacam itu dalam pertemuan Jumat lalu.
AGITA SUKMA LISTYANTI