TEMPO.CO, Blitar - Seorang siswi sekolah dasar di Blitar mengerjakan ujian nasional di ruang khusus. Bocah cilik ini menjadi korban perkosaan dan tengah hamil enam bulan saat mengerjakan ujian.
Di ruang pengawas ujian Sekolah Dasar Negeri 1 Karangsono, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, RN, bocah 12 tahun mengerjakan soal ujian nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dia mengikuti ujian hari pertama setelah dijemput guru sekolah dari rumahnya pagi tadi. "Kami membujuknya agar bisa lulus," kata Mohamad Nurhadi, panitia pengawas ujian, Senin 6 Mei 2013.
Menurut Nurhadi, kondisi psikis siswanya masih sangat labil setelah petaka yang menimpanya enam bulan lalu. Siswi kelas enam ini diperkosa seorang kakek usia 80 tahun yang tak lain tetangganya sendiri. Meski pelaku sudah ditangkap polisi, namun RN depresi akibat kehamilannya.
Untuk menjaga kondisi psikologisnya, panitia ujian bersepakat memindahkan lokasi ujian RN dari ruang 03 ke ruang pengawas. Dia mendapat pengawasan khusus agar tidak menarik perhatian teman-temannya karena perut buncitnya. "Beruntung kondisi kesehatannya baik dan bisa mengikuti ujian," kata Nurhadi.
Hingga saat ini status RN masih tercatat sebagai pelajar SDN 1 Karangsono dan belum dikeluarkan. Sehingga meski tengah hamil, dia tetap berhak mengikuti Unas seperti siswa lainnya.
HARI TRI WASONO
Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg
Baca juga:
Saling Pecat Di Tubuh Kadin Indonesia
Ekspor Gas Rugikan Negara
Bank BUMN Perlu Dimerger
Bakrie Telecom Merugi Rp 97,47 Miliar