TEMPO.CO, Sleman - Kasus suap di Dinas Kehutanan dan Perkebunan Gunungkidul yang nilainya Rp 120 ribu tetap diproses di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta. Paino yang disidang sedagai terdakwa penyuap mengakui melampirkan amplop berisi uang saat mengurus legalisasi kayu.
Ia tidak tahu jika pemberian uang itu merupakan suap. Tahunya ia juga disuruh orang yang mempunyai kayu saat menaruh uang itu dalam berkas legalitas kayu. "Iya saya menaruh uang dalam amplop untuk beli rokok petugas Kehutanan," kata Paino di Kantor Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta, Senin 6 Mei 2013.
Petugas legalidasi kayu itu adalah Saidi. Ia didakwa telah menerima uang dari Paino sebesar Rp 120 ribu. Saidi yang sudah bertugas sejak 1991 di Dinas Kehutanan dan perkebunan Gunungkidul itu menjadi terdakwa. Keduanya juga sempat ditahan selama 18 hari di Kepoliisian Resor Gunungkidul.
Paino sebagai orang yang mengurus legalitas kayu milik M Sholli dan Sumarwanto. Ia mengaku tidak mempunyai usaha jasa pengutuusan kayu. Tetapi hanya dimintai tolong dua rekannya itu.
Dengan mata sayu dan wajah yang kuyu, Paino mengaku hanyalah seorang petani. Saat ditangkap polisi, ia mengaku didatangi dua orang saat mengurus surat keterangan sah kayu bulat (SKSKB) di kantor dinas Kehutanan, 16 Juli 2012. "Dua rang itu hanya tanya bagaimana mengurus legalitas kayu. Ternyata mereka polisi," kata dia.
Bahkan dengan tanpa curiga ia memberi penjelasan biaya yang dikeluarkan. Jika ada uang bisa memberi uang untuk beli rokok petugas legalitas kayu. Berdasarkan keterangan itu, dua polisi menangkap Saidi di dalam ruangan. Lalu sebeluum meninggalkan kantor itu, Paino juga dikeler ke kantor polisi.
Saidi membantah jika ia menerima uang suap dari Paino. Ia memang tahu di dalam map di atas mejanya yang berisi berkas juga ada amplop berisi uang. Uang itu diambil untuk diberitahukan kepada Paino dan akan diberikan kembali. Saat polisi menangkap dia, juga tidak tahu berapa jumlah uang yang ada di dalam amplop putih kecil itu. "Saya justru mengamankan uang itu untuk diberitahukan ke Paino, tetapi saya ditangkap polisi," kata Saidi dengan mata berkaca-kaca.
MUH SYAIFULLAH
Topik terhangat:
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg
Berita terpopuler:
Bos Pabrik Panci Pernah Jadi Bandar Pilkades
Siapa Vitalia Shesya, Teman Dekat Ahmad Fathanah?
Akui Palestina, Google Diprotes Israel