TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi rupanya takut terhadap orang-orang Belanda. Lho, apa alasannya?
"Coba aja lihat gede-gede gitu, kalau kena bisa rubuh saya," kata Jokowi sambil tersenyum, Jumat, 10 Mei 2013, di Balai Kota Jakarta, Jalan Merdeka Selatan.
Seloroh dari Jokowi ini merupakan jawaban dari tantangan bermain futsal bersama Wali Kota se-Belanda. "Apa lagi kalau saya jadi penjaga gawang, bisa-bisa pas nerima bola, saya kebawa masuk," ujarnya tertawa.
Hari ini memang Jokowi menerima tamu dari Belanda. Mereka berasal dari Persatuan Sepak Bola Wali Kota se-Belanda. Terdiri dari 20 orang, mereka merupakan donatur tetap dari Netherlands Leprosy Relief (NLR). Sebuah lembaga nirlaba asal Belanda yang bergerak di bidang sosial penyakit lepra.
Rencananya mereka akan menggelar pertandingan persahabatan menghadapi jajaran pegawai Pemerintah DKI Jakarta di Gelanggang Olah Raga Sumantri, Kuningan, Jakarta Selatan. Pertandingan amal ini bertujuan untuk mengumpulkan dana bagi penyandang lepra.
Ketua Persatuan Sepak Bola Wali Kota se-Belanda Jos Heijmans menjelaskan pertandingan ini sekaligus untuk mempererat hubungan persahabatan kedua pihak. "Indonesia dan Belanda punya hubungan sejarah dan batin yang panjang," katanya.
Untuk itu, dia berharap dengan pertandingan kali ini hubungan di antara keduanya semakin harmonis. Jos mengatakan sudah 25 tahun persatuannya melalui NLR membantu penanganan NLR di Indonesia. "Mereka telah mengucurkan dana hingga 500 ribu Euro ke Indonesia. "Saat ini kami juga ingin melihat kondisi penderita Lepra di Indonesia," ujar Wali Kota Weert ini.
SYAILENDRA
Berita lainnya:
Ahok Tak Akan Beri Ganti Rugi Warga Waduk Pluit
Muhaimin Janjikan Pekerjaan bagi Buruh Panci
Ahok Kembali Tegaskan Konsep Jakarta Smart City
Kampung Deret Pertama Jokowi Ada di Petogogan