TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis gerakan UI Bersih, Ade Armando, berharap rektor baru Universitas Indonesia, Muhammad Anis, menghentikan sentralisasi pengelolaan keuangan kampus. "Ini semua terjadi karena sentralisasi kekuasaan dan keuangan yang dilakukan rektor lama," kata Ade saat dihubungi Tempo, pada Ahad, 12 Mei 2013.
Saat ini, tengah bergulir kasus dugaan korupsi pengadaan teknologi informasi (IT) di perpustakaan Universitas Indonesia yang dilaporkan oleh guru besar UI pada 2012 lalu. "Masalah di UI adalah semua uang disentralisasi di rektorat," kata Ade. Pemusatan pengelolaan tersebut dimanfaatkan oleh pihak rektorat dengan tidak bertanggung jawab.
Jumat, 10 Mei lalu, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto menyatakan surat perintah penyidikan untuk dugaan korupsi dalam proyek pengadaan IT di perpustakaan UI akan keluar pekan depan.
Lebih dari 10 orang sudah dimintai keterangan, termasuk mantan Rektor UI, Gumilar Rusliwa Somantri. Badan Pemeriksa Keuangan menemukan adanya konsultan fiktif dalam pengadaan IT di perpustakaan UI tahun 2010-2011.
ISMI DAMAYANTI