TEMPO.CO, Phoenix-Justin Krell seorang murid SMA di kota Plankinton berhasil menciptakan sebuah alat yang mampu mendeteksi ada atau tidaknya gegar otak pada korban kecelakaan yang diberi nama HardHit.
Krell yang tengah duduk di tahun kedua menyertakan temuannya tersebut dalam pameran Intel International Science and Engineering Fair di Phoenix yang diselenggarakan pada Minggu ini dan berakhir Jumat, 17 Mei 2013. Temuannya tersebut akan bersaing dalam 17 kategori teknologi dan sains dari 1600 siswa SMA yang berpartisipasi. Jikalau temuan Krell ini menjadi yang nomor satu, maka remaja yang bercita-cita jadi dokter hewan itu akan menerima US$ 75.000.
Remaja 16 tahun ini menampilkan sistem HardHit yang dapat melacak gerakan kepala saat terjadi kecelakaan pada mobil dan alarm tanggap darurat yang disertai data sistem tersebut. Teknologi ini menggunakan sensor jarak inframerah, mikrokontroler dan accelerometer, yang semuanya bekerja sama untuk memantau seberapa kuatnya guncangan otak yang timbul pada saat kecelakaan. Krell menceritakan temuannya tersebut pada situs Mashable bahwa HardHit dapat membaca tanda-tanda tertentu setiap satu dan setengah milidetik dan mengendalikan data melalui persamaan matematika khusus.
Krell juga tengah mengembangkan teknologi lebih lanjut dari sistem Arduino yang digunakan oleh dokter dengan sistem pesan teks diagnosa yang dapat menginformasikan langsung kepada responden pertama.
Informasi yang disampaikan pesan teks diagnosa tersebut nantinya berupa informasi bagaimana pergerakan kepala seseorang saat kecelakaan. Dengan demikian dapat membantu tenaga medis untuk memutuskan lebih cepat apakah korban harus segera mendapatkan MRI atau dioperasi.
Alat HardHit sendiri diletakkan pada bagian tengah sandaran kepala tempat duduk sehingga tepat di belakang kepala utama pengemudi maupun penumpang lainnya. Walupun uji coba HardHit hanya di rig uji, tak menghapuskan keinginan Krell untuk bisa membawa temuannya bekerja sama dengan sistem automobile seperti OnStar General Motors.
Ide penemuan Krell ini bermula saat ia bermain sepak bola dan kemudian terpikir olehnya dampak guncangan pada otak yang timbul jika kepala mengalami benturan seperti bola yang mengenai kepala. Kemudia ia mulai menjalankan proyek deteksi gegar otak yang masih dikhususkannya untuk kecelakaan kendaraan roda empat sejak musim gugur lalu.
"Ini merupakan sesuatu yang menarik untuk dapat membantu orang dan membuat dunia lebih baik, bahkan dengan hanya satu penemuan dapat menyelamatkan satu kehidupan," ungkapnya.
MASHABLE |HOSPITA YS
Topik Terhangat
PKS Vs KPK | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca juga:
BlackBerry Messenger Hadir di Android dan IOS
Q5, BlackBerry Baru untuk Anak Muda
Google Tawarkan Penyimpanan Terpadu 15 GB
Astronot Chris Hadfield Kembali ke Bumi