TEMPO.CO, London- Jarang orang menonaktifkan ponsel atau mengecilkan suara ponsel pada saat beraktivitas sebagaimana yang diungkapkan oleh lembaga Funeralcare. Tak terkecuali juga pada saat pemakaman. Berbagai nada dari ponsel pelayat turut mewarnai suasana pemakaman yang seharusnya tenang.
Setidaknya enam orang dalam suatu acara pemakaman mengaku menerima telepon, mengetik SMS, atau sibuk dengan jejaring sosial yang ada di ponsel pintar mereka.
Di Inggris, penduduknya sangat menghormati acara pemakaman dan perkawinan. Oleh karenanya penggunaan ponsel pada acara tersebut tidak diterima termasuk pada saat menyetir dan nonton di bioskop. Lembaga Funeralcare menemukan bahwa meskipun penggunaan ponsel dilarang di tempat-tempat tersebut, dua dari lima orang mengatakan tidak akan mematikan perangkat mereka saat menghadiri acara di tempat tersebut.
Hanya tiga dari sepuluh orang yang akan mengatur ponselnya dalam keadaan diam dan hanya satu dari sepuluh orang yang menolak untuk mengurangi suara atau mematikan ponselnya.
Satu dari 16 orang mengaku menerima panggilan, SMS, atau email secara kebetulan sementara satu dari enam orang telah melihat seseorang di pemakaman yang panik karena mencoba untuk mematikan ponselnya yang tengah berdering. Penelitian ini dilakukan di antara 2000 pelayat pria dan wanita yang berusia 18 tahun ke atas.
Hal memalukan sempat terjadi pada saat acara pemakaman Margaret Thatcher, mantan perdana menteri Inggris di gereja Katedral St Paul, Inggris bulan lalu. Kamera menangkap seorang pelayat, Sarah Ferguson yang tengah serius mengetik SMS di tempat duduknya di bangku bagian depan gereja.
Contoh lain yang dikutip dalam penelitian ini meliputi pelayat di South Wales yang sibuk SMS-an selama upacara pemakaman dan pada saat peti jenazah hendak dimasukkan ke liang lahat, ponsel seorang pelayat tiba-tiba berbunyi dan mengalunkan lagu If You’re Happy and You Know it Clap Your Hand. Di Indonesia lagu tersebut sering dinyanyikan oleh anak-anak dengan judul Kalau Kau Suka Hati Tepuk Tangan.
Pada survei yang terpisah, direktur Lembaga Funeralcare, David Collingwood mengatakan satu dari lima pemakaman yang telah mereka atur, terganggu oleh suara dering ponsel atau ping.
Collingwood juga menambahkan penggunaan ponsel pada acara-acara tertentu dianggap tidak pantas hanya berlaku beberapa tahun lalu.
"Kita menyaksikan pergeseran budaya sikap masyarakat pada etika pemakaman,” pungkas Collingwood.
GUARDIAN | HOSPITA YS
Topik Terhangat
PKS Vs KPK | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca juga:
Minum Teh Panas Bareng Vitalia Sesha
Vitalia Sesha Berkisah tentang Rumah Tangganya
KPK Tangkap Tangan Penyidik Pajak
Fathanah Dikabarkan Simpan Istri di Bekasi