TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan pejabat Federal Reserve (The Fed) yang menyatakan stimulus bank sentral bisa dihentikan di kuartal keempat menjadi katalis negatif di bursa regional.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada sesi I perdagangan hari ini melemah 29,15 poin (0,56 persen) ke level 5.185,83. Indeks mengikuti bursa saham regional yang serentak melemah akibat sentimen negatif tersebut.
Baca Juga:
President Federal Reserve Chicago, Charles Evans, kemarin mengatakan bahwa bank sentral dapat terus melanjutkan program stimulus pembelian obligasi, tetapi bisa terhenti secara tiba-tiba di musim gugur jika data ketenagakerjaan menunjukkan kenaikan yang solid.
"Kalimat bersayap tersebut diartikan pelaku pasar bahwa program stimulus tersebut bisa berakhir lebih cepat dari perkiraan awal," demikian Edwin Sebayang, kepala riset PT MNC Securities, dalam analisa hariannya.
Pada pertemuan FOMC Meeting sebelumnya, bank sentral menjanjikan akan meneruskan stimulusnya paling tidak hingga berakhirnya tahun 2013.
Menurut Edwin, pernyataan itu juga mendorong terjadinya minor profit taking pada indeks Dow Jones sebesar 0,12 persen setelah akhir pekan lalu ditutup di level tertingginya.
Untuk hari ini, indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran terbatas dengan level support di 5.180. "Investor masih menunggu pernyataan resmi Kepala Federal Reserve, Ben Bernanke, dalam Fed Minutes Meeting Rabu besok," ujar Edwin.
Saham-saham yang masih bisa dibeli antara lain Gudang Garam, Bank BRI, Indocement, Telkom Indonesia, dan Kalbe Farma.
Saham yang berpindah tangan hingga siang ini sebanyak 4,4 miliar lembar saham dengan volume Rp 3,9 triliun dengan frekuensi 93,1 ribu kali. Sebanyak 85 saham menguat, 139 saham turun, serta 119 lainnya tidak berubah. Asing mencatat pembelian bersih Rp 111,9 miliar.
Sementara itu, rupiah masih ditransaksikan melemah di kisaran 9.750 hingga 9.760 per dolar Amerika.
PDAT | M. AZHAR