Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ditemukan, 4.926 Lukisan Gua di Meksiko

image-gnews
Cap tangan negatif (hand stencils) dari jaman pra sejarah di Gua Bulu Sumi, Pangkep, Sulawesi Selatan, Sabtu (21/11). Di gua ini juga telah ditemukan sejumlah lukisan dinding gua berupa gambar babi rusa, sampan dan cap kaki. TEMPO/Zulkarnain
Cap tangan negatif (hand stencils) dari jaman pra sejarah di Gua Bulu Sumi, Pangkep, Sulawesi Selatan, Sabtu (21/11). Di gua ini juga telah ditemukan sejumlah lukisan dinding gua berupa gambar babi rusa, sampan dan cap kaki. TEMPO/Zulkarnain
Iklan

TEMPO.CO, Burgos - Para arkeolog di Meksiko telah menemukan 4.926 lukisan gua yang masih terawat baik di wilayah timur laut Burgos. 

Gambar manusia, serangga, dan berbagai jenis hewan muncul dalam warna merah, kuning, hitam dan putih. Ada pula gambar angkasa dan gambar yang tak berpola alias abstrak.

Ribuan lukisan itu ditemukan di 11 lokasi berbeda. Dari jumlah itu, ada salah satu dinding gua yang dipenuhi hingga 1.550 gambar.

"Wilayah ditemukannya gua-gua ini sebelumnya diperkirakan tidak pernah dihuni oleh budaya kuno," ujar Gustavo Ramirez, seorang arkeolog dari Mexican National Institute of Anthropology and History.

Seperti dikutip BBC, Kamis, 23 Mei 2013, lukisan-lukisan itu menunjukkan setidaknya ada tiga kelompok pemburu-pengumpul yang berdiam di pegunungan San Carlos.

Para arkeolog sampai saat ini belum mampu memastikan usia lukisan-lukisan tersebut. Mereka sedang melakukan analisis kimia terhadap cat yang digunakan dalam lukisan untuk mengetahui perkiraan umurnya.

Yang menarik, kata Ramirez, tidak ada satu pun lukisan yang merujuk pada benda kuno tertentu. "Kami belum menemukan benda kuno terkait dengan konteks lukisan," ujarnya.

Tidak ada artefak yang ditemukan di sekitar gua lantaran letaknya di dekat jurang. Gelontoran air saat musim hujan menghanyutkan sedimen berikut benda-benda di atasnya sehingga hanya menyisakan kerikil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di salah satu gua, para arkeolog menemukan penggambaran atlatl, senjata berburu pra-Hispanik yang belum pernah terlihat dalam lukisan lain di negara bagian Tamaulipas.

Menurut Ramirez, lukisan-lukisan ini penting karena merekam kehadiran masyarakat pra-Hispanik di wilayah yang sebelumnya diketahui tidak ada peradaban di dalamnya.

Arkeolog lain yang terlibat dalam penelitian ini, Martha Garcia Sanchez, mengatakan budaya yang berdiam di Tamaulipas masih sangat sedikit diketahui.

"Kelompok ini lolos dari kekuasaan Spanyol selama 200 tahun karena mereka melarikan diri ke Sierra de San Carlos," katanya. Di lokasi ini mereka menemukan air, tumbuhan, dan hewan sebagai sumber makanan.

Penemuan ini dipresentasikan dalam pertemuan kedua Historic Archaeology di Museum Sejarah Nasional Meksiko.

BBC | MAHARDIKA SATRIA HADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

11 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

30 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

31 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

35 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

35 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

36 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

53 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.